Menurut penelitian Symantec, perusahaan keamanan siber terkemuka dunia, 45 persen aplikasi paling populer di Android dan 25 persen aplikasi iOS terpopuler meminta pelacakan lokasi. Lalu, 46 persen aplikasi terpopuler Android dan 24 persen aplikasi terpopuler iOS meminta izin untuk mengakses kamera pada perangkat Anda.
Tak hanya itu, alamat email juga dibagikan di antara 44 persen aplikasi Android teratas dan 48 persen aplikasi iOS paling populer. Tool digital yang mengumpulkan data ponsel untuk melacak anak-anak, teman atau ponsel juga semakin meningkat dan hal ini membuka jalan bagi penyalahgunaan dalam pelacakan orang lain tanpa persetujuan.
Baca juga: Symantec beli perusahaan keamanan siber Fireglass
Menurut data Symantec, lebih dari 200 aplikasi dan layanan menawarkan berbagai kemampuan bagi para penguntit, termasuk melacak lokasi, mengumpulkan pesan-pesan teks dan bahkan merekam video secara diam-diam.
Halim Santoso, Director System Engineering ASEAN di Symantec mengatakan bahwa diperlukan kesadaran masyarakat dalam memilih sebuah aplikasi. Salah satu caranya adalah dengan membaca syarat dan ketentuan sebelum mengunduh sebuah aplikasi.
"Yang paling penting perhatikan term and condition-nya saja, yang lainnya enggak usah. Kalau kira-kira ada yang aneh dalam permintaannya, mending cari aplikasi lain yang serupa saja," ujar Halim Santoso dalam acara "Internet Security Threat Report (ISTR) Symantec di Jakarta, Rabu.
Halim melanjutkan,"Misalnya kita mau instal aplikasi Flash LED, kalau cuma Flash LED aja kenapa harus pakai minta lokasi segala atau akses foto. Kita harus memikirkan ke sana."
Baca juga: Symantec Web Isolation bikin browsing situs makin aman
Baca juga: 2017, jumlah serangan siber ke perusahaan meningkat
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019