"Ini merupakan catatan penting bagi perkembangan industri pengolahan bahan dasar pertanian kelapa segar di Provinsi Lampung. Alhamdulillah, kita mampu menembus persyaratan protokol perkarantinaan di negara tujuan," kata Plt Kepala Pusat Karantina Tumbuhan dan Keamanan Hayati Nabati, Ihsan Noegroho saat menyerahkan Surat Kesehatan Tumbuhan atau Phytosanitary Certificate di Bandarlampung, Rabu.
Ihsan melanjutkan untuk dapat menembus pasar manca negara tidaklah mudah karena komoditas pertanian harus memenuhi standar yang dipersyaratkan dengan kualitas dan keamanan pangan produk yang sangat ketat.
"Diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dalam dalam hal ini Kementerian Pertanian, jajaran dinas terkait di daerah, dan pelaku usaha agar produk kita menembus pasar global," kata dia.
Sementara itu Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Lampung, Muh Jumadh menjelaskan bahwa PT SSH merupakan perusahaan yang mengolah buah kelapa segar menjadi santan dan dengan dukungan fasilitas layanan inline inspection.
Menurutnya Karantina Pertanian harus memastikan kelayakan bahan baku, proses produksi hingga produk siap diekspor serta memenuhi persyaratan fitosanitari negara tujuan.
"Hal ini juga sekaligus membuktikan bahwa komoditas pertanian kita khususnya di Lampung telah mampu berdaya saing di pasar internasional," kata dia.
Direktur PT SSH, Hendra Jaya mengungkapkan bahwa pada tahun 2018 perusahaannya telah berhasil membukukan nilai ekspor sebesar Rp1,77 triliun.
"Kedepan diprediksi nilai ekspor akan meningkat pada tahun 2019 dengan kisaran sebesar Rp1,79 triliun," katanya.
Berdasarkan data sistem layanan Karantina Pertanian Kelas I Lampung bahwa bulan Januari hingga Februari 2019 PT SSH telah mengekspor produk hasil kelapa sejumlah 1.952,3 ton dengan frekuensi pengiriman sebanyak 37 kali.
Ekspor santan kelapa pada tanggal 6 Maret 2019 sejumlah 118 ton atau setara dengan nilai nominal Rp2 miliar atau 157,5 ribu USD untuk tiga negara tujuan yakni Singapura, Kroasia, dan Tanzania.
Baca juga: Kementan: Ekspor produk pertanian asal Lampung meningkat
Baca juga: Kementan: Pisang Mas Lampung ekspor perdana ke Tiongkok
Baca juga: Ekspor kopi Lampung Juni capai 14.539 ton
Pewarta: Triono Subagyo dan Damiri
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019