• Beranda
  • Berita
  • Sebagian siswa SMA kerjakan UASBN di gawai android

Sebagian siswa SMA kerjakan UASBN di gawai android

6 Maret 2019 21:54 WIB
Sebagian siswa SMA  kerjakan UASBN di gawai android
Siswa mengerjakan soal ujian akhir semester menggunakan gawai android di SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung, Rabu (6/3/2019) (Ist)

Penggunaan android ini hanya untuk UASBN. Kalau saat Ujian Nasional nanti semua wajib pakai komputer yang disediakan sekolah

Sebagian siswa Sekolah Menengah Atas (SMA), seperti di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang mengerjakan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) berbasis komputer menggunakan gawai (gadget) dengan sistem operasi android.

Sebagaimana terpantau di SMA Negeri 1 Kedungwaru Tulungagung, Rabu, ada lebih dari 20 siswa yang mengerjakan soal UASBN menggunakan gawai berbasis android.

Sementara lainnya menggunakan komputer sekolah dan sebagian lagi menggunakan laptop pribadi, namun perbedaan sarana untuk mengakses soal secara daring itu disebut siswa tak mengurangi konsentrasi mereka mengerjakan ujian.

"Penggunaan android ini hanya kami berlakukan untuk UASBN. Kalau saat Ujian Nasional nanti semua wajib pakai komputer yang disediakan sekolah," kata Wakil Kepala SMAN 1 Kedungwaru, Tulungagung Mardani.

Kendati fleksibel sarana penunjang pelaksanaan ujiannya, Mardani memastikan siswa tak bisa menyontek ataupun mengakses situs informasi sejenis google.com untuk mencari jawaban.

Selain pengawasan ketat, koneksi WiFi yang digunakan untuk mengakses soal telah dikunci hanya untuk membuka laman soal.

"Kartu seluler pada android tentu harus dilepas dulu. Sehingga siswa tidak bisa main curang," kata Mardani.

Namun pengguna android tidak banyak. Jumlahnya menurut perkiraan Mardani hanya di kisaran 20-25 siswa yang tersebar di tiga kelas berbeda.

"Selebihnya menggunakan laptop pribadi untuk yang tiga kelas di luar lima ruang lab komputer yang digunakan lima kelas lain," ujarnya.

Bagi sebagian siswa, penggunaan gawai berbasis android menjadi solusi murah bagi yang tidak memiliki laptop atau komputer jinjing.

Siswa bahkan menyebut koneksi di android lebih cepat untuk mengakses laman soal secara daring.

Kendalanya hanya satu, kata siswa bernama Yuliando, yakni ukuran huruf  (font) tulisan di android yang kecil.

"Tapi kami sudah terbiasa, sehingga bukan masalah lagi," ujarnya.

Total siswa di sekolah ini  disebut Mardani berjumlah 610 orang dan  telah mengerjakan UASBN tersebut sejak Senin (4/3).


Baca juga: Ujian sekolah berbasis android mulai diterapkan madrasah di Kalteng
 Baca juga: 10 persen soal UN tahun ini berkategori HOTS

Pewarta: Destyan Handri Sujarwoko
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019