Setelah 13 tahun absen dari industri musik, The Adams akhirnya menelurkan album ketiga. Karena ini adalah momen yang istimewa, mereka juga pun ingin pertunjukannya juga digarap dengan konsep yang berbeda.
"Konsepnya sebenarnya sederhana sih, kayak kita lagi di tempat latihan di studio saja. Kan kalau di ruangan gitu kan, gue berdiri di mana, Ale (Saleh) dirinya di mana, kita pasti punya tempat masing-masing. Nah, tempat-tempat ini ditarik mundur, jadi kita kayak sendiri-sendiri padahal kalo dijadiin satu sama aja. Cukup eksperimental ya, ya mumpung 13 tahun lah," jelas Ario dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu.
Benar saja, saat showcase di mulai, penggemar The Adams akhirnya terpencar dengan tempat idolanya masing-masing. Awalnya, penonton sempat kebingungan. Namun akhirnya, mereka tetap bisa menikmati pertunjukan dari The Adams.
Para personel The Adams pun saling bersautan ketika berbicara dengan penonton dan mengundang gelak tawa. Pasalnya, hal tersebut memang menjadi pemandangan yang lucu karena mereka tidak saling melihat satu sama lain.
"Bingung ya mau nontonnya di mana. Kita mau eksperimen aja bikin pertunjukan kayak gini yang di luar kebiasaan kita," celetuk Saleh Husein, vokalis dan gitaris The Adams.
The Adams mengenalkan lagu-lagu baru mereka seperti "Esok", "Lingkar Luar", "Gelap Malam", "Sendiri Sepi", "Sinar Jiwa", "Pesona Persona" serta "Agterplaas".
"Lagu berikutnya, ini lagu sangat sentimentil buat gue. Jadi gimana rasanya kalau lo kangen sama seseorang yang sudah enggak ada," kata Saleh, sebelum memulai lagu "Dalam Doa".
Tak hanya lagu baru, The Adams pun memuaskan kerinduan penggemarnya dengan memainkan lagu-lagu lama seperti "Waiting", "Hello Benny" dan "Hanya Kau". Lalu, penampilan mereka ditutup dengan hits "Konservatif" yang dinyanyikan oleh semua penonton yang hadir di Studio Palem, Kemang, Jakarta.
Baca juga: Alasan The Adams "hilang" selama 13 tahun
Baca juga: Setelah 13 tahun, The Adams akhirnya rilis album ketiga
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019