"Fitriani menang pada gim pertama. Dia berani bermain reli dan menarik lawan untuk berada di sisi belakang lapangan. Pertahanan Fitri pun sudah rapat," ujar Minarti dalam pesan singkat kepada Antara di Jakarta, Kamis dini hari.
Fitriani kalah dalam tiga gim 21-17, 15-21, 10-21 dari pemain peringkat tujuh dunia He Bingjiao dalam pertarungan selama 54 menit pada turnamen tingkat Super 1000 itu.
Baca juga: Minions gagal pertahankan gelar juara All England
Baca juga: Tunggal putri Indonesia ludes di All England
Pada gim kedua, menurut Minarti, anak asuhannya terpancing pola permainan lawan untuk bermain bola-bola cepat dan datar. "Bola-bola datar itu adalah pola permainan lawan," ujarnya.
Minarti mengatakan Fitriani justru tidak mampu keluar dari tekanan lawan yang terlanjur kembali percaya diri dengan permainannya pada gim ketiga.
Hasil pertandingan All England 2019 itu menjadi kekalahan keempat Fitriani dari atlet China tersebut setelah pada pertemuan sebelumnya pada turnamen Malaysia Masters 2019 Fitri kalah 14-21, 11-21.
Indonesia tidak menyisakan wakil pada nomor tunggal putri pada turnamen bulu tangkis All England 2019 setelah kekalahan Fitriani itu.
Sebelumnya, atlet tunggal putri Merah-Putih lainnya, Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain unggulan dua asal Jepang Nozomi Okuhara pada laga pertama 17-21, 16-21 selama 39 menit permainan.
Minarti mengatakan anak-anak asuhannya akan langsung mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen-turnamen lain yaitu Singapura Terbuka dan Malaysia Terbuka 2019.
"Mereka berdua akan turun pada dua turnamen itu. Tapi untuk Fitriani, dia juga akan turun pada pertandingan beregu Kejuaraan Asia 2019 di Hong Kong," kata Minarti.
Baca juga: Fajar/Rian dan Hendra/Ahsan perbesar peluang Indonesia untuk gelar All England
Baca juga: Greysia/Apriyani melangkah ke putaran kedua All England
Baca juga: Jojo beri harapan dalam All England
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2019