"Di Kecamatan Baleendah ketinggian air mencapai 50 hingga 280 cm," kata Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jawa Barat Budi Budiman Wahyu kepada wartawan di Bandung, Kamis.
Budi mengatakan banjir yang melanda Kecamatan Baleendah berdampak pada 5.271 keluarga dan memaksa sebagian warga mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman.
"Pengungsi di Kecamatan Baleendah itu ada di Gedung Inkanas 68 KK (kepala keluarga), 226 jiwa, 44 lansia, 23 balita, enam ibu menyusui, satu ibu hamil, satu disabilitas," kata dia.
Sementara banjir yang terjadi di Kecamaran Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, menurut Budi, menimbulkan genangan setinggi 40 centimeter sampai 2,5 meter pada Kamis.
Banjir di Kecamatan Dayeuhkolot berdampak pada 3.005 keluarga, sebagian di antaranya terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
"Di Kantor RW 02 ada lima KK, 17 jiwa, dua Lansia, di Shelter Dayeuhkolot ada 37 KK, 121 jiwa ,15 lansia, 10 balita, satu ibu hamil atau bumil, dua ibu menyusui dan tiga disabilitas," kata dia mengenai penggungsi di Dayeuhkolot.
Budi menambahkan banjir juga menyebabkan jalan utama Kecamatan Baleendah dan Kecamatan Dayeuhkolot tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua.
"Sementara untuk jalan utama Kecamatan Bojong Soang, Kabupaten Bandung bisa dilalui oleh kendaraan roda empat dan dua," kata dia.
Baca juga:
6.361 rumah teredam banjir di Kabupaten Bandung
Jalan rusak akibat banjir di Baleendah, Bandung
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019