Masjid bantuan BUMN di lokasi gempa diresmikan

8 Maret 2019 23:49 WIB
Masjid bantuan BUMN di lokasi gempa diresmikan
Ilustrasi - Direktur Utama Mandiri Syariah Toni EB Subari (kiri) didampingi Direktur Putu Rahwidhiyasa (kanan), berbincang dengan pimpinan Pondok Pesantren Al Aziziyah TGH Fathul Azis (kedua kiri), usai menyerahkan bantuan di Ponpes Al Aziziyah Kapek, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (10/9). Mandiri Syariah memberikan perhatian khusus pada program pemulihan pascagempa Lombok dan Sumbawa melalui bantuan pembangunan sekolah, fasilitas kesehatan, masjid, perlengkapan sholat, lima ribu Alquran dan sepuluh ribu buku Iqra. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/ama/18
Warga Desa Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menerima bantuan masjid bernilai miliaran rupiah yang dibangun dengan dana Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Masjid Al-Islahudin yang dibangun di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, Kecamatan Gunungsari tersebut diresmikan oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid, di Lombok Barat, Jumat.

Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid disaksikan Wakil Ketua I Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi NTB, TGH Munajib, dan perwakilan Kementerian PUPR.

Usai menandatangani prasasti, Fauzan mengucapkan terima kasih kepada seluruh BUMN yang telah membantu masyarakat Dusun Pakel dalam pembangunan masjid. Terlebih pembangunan masjid yang sebelumnya mengalami rusak berat akibat gempa bumi tersebut dibangun dengan struktur tahan gempa.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, baik materil, moril, doa dan tenaga sehingga masjid ini dapat tuntas dengan baik. Terlebih kepada Kementerian PUPR," katanya.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komintmen, Kementerian PUPR, Bidang Cipta Karya, Andria Hidayati, menyebutkan anggaran yang dihabiskan untuk pembangunan Masjid Al-Islahudin di Dusun Pakel, Desa Gunungsari, mencapai miliaran rupiah.

"Saya tidak hapal berapa total anggaran yang habis, tapi yang jelas bangunan masjid ini masuk hitungan milliaran rupiah," ujarnya.

Masjid Al-Islahudin luasnya 15 x 15 meter persegi. Terdiri atas bangunan masjid, menara, tempat wudhu, dan halaman.
Khusus untuk pemasangan paping blok halaman masjid, pengadaan tandon air dan pengeras suara dibeli menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan PT Wika.

Kepala Dusun Pakel, Sabihin, mengaku sangat bersyukur telah dibangunkan masjid tahan gempa seperti konstruksi rumah instan sehat sederhana (Risha) oleh pemerintah.

"Kalau masyarakat di sini (Dusun Pakel), tidak mungkin dapat membangun, karena biaya yang lumayan besar, apalagi masyarakatnya terkena gempa bumi," tuturnya.

Sabihin juga berterimakasih kepada semua donatur yang telah membantu masyarakatnya sampai bisa memiliki masjid yang cukup bagus setelah gempa. "Semua biaya pembangunan ditanggung pemerintah. Tidak ada sedikitpun swadaya atau dibebankan kepada masyarakat yang menjadi korban gempa," ucap Sabirin.*


Baca juga: Tersangka pungli masjid NTB terancam dipecat

Baca juga: Tersangka pungli dana rekonstruksi masjid NTB dijerat pasal berlapis

Baca juga: DMI berkomitmen bangun masjid di berbagai wilayah bencana


 

Pewarta: Awaludin
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019