...kenaikan omzet tertinggi mencapai 400 persen, 200 persen...
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menyatakan pembangunan dan revitalisasi pasar rakyat yang dilakukan Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak 2015 mampu meningkatkan omzet rata-rata 20 persen.
Sepanjang 2015-2018, Kementerian Perdagangan telah membangun dan merevitalisasi 4.211 pasar rakyat dan ada 1.037 pasar yang akan terus diselesaikan pada tahun ini.
"Selama periode tersebut, kenaikan omzet tertinggi mencapai 400 persen, 200 persen, sehingga kalau kita rata-rata mencapai lebih 20 persen kenaikan volume transaksi pada pasar rakyat yang sudah direvitalisasi," kata Enggar pada Peresmian Pasar Rakyat dan Pembukaan Raker Kemendag di Serpong, Banten, Selasa.
Kemendag mengalokasikan anggaran sebesar Rp12,47 triliun untuk membenahi 5.248 pasar rakyat di berbagai wilayah Indonesia. Khusus untuk tahun 2019, Kemendag mengucurkan dana Rp1,1 triliun untuk merevitalisasi 1.037 pasar rakyat.
Mendag menjelaskan program revitalisasi pasar rakyat ini merupakan satu dari tiga mandat yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap Kemendag.
Dua mandat lainnya adalah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok serta meningkatkan kinerja ekspor nasional.
Terhadap inflasi, Mendag menyatakan Kemendag berhasil menstabilkan harga bahan pokok yang terbukti dari menurunnya inflasi tahun 2018 di angka 3,13 persen.
Sementara itu dari segi kinerja ekspor, Enggar mengakui bahwa Indonesia masih mengalami defisit neraca perdagangan sebesar 8,6 miliar dolar AS pada tahun 2018. Hal ini karena impor Indonesia didominasi oleh bahan baku dan barang modal yang menyumbang 90 persen dari total impor nasional.
Dalam peresmian pasar rakyat, Presiden Jokowi memberikan penghargaan terhadap 14 pasar dengan kategori revitalisasi pasar terbaik, pasar ramah lingkungan dan pengelola pasar terbaik. Presiden juga secara resmi membuka Raker Kemendag yang berlangsung 12-13 Maret 2019.
Baca juga: Presiden: Bangun ekosistem daring di pasar rakyat
Baca juga: Saham Boeing anjlok setelah pesawat 737 Max 8 jatuh lagi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019