Komisaris polisi Selandia Baru pada Jumat mengatakan jumlah korban meninggal akibat penembakan di dua masjid di Christchuch jadi 49 dan seorang lelaki dari empat orang yang ditangkap telah didakwa melakukan pembunuhan.
Sebanyak 41 orang meninggal di satu masjid, tujuh lagi serta satu orang meninggal di rumah sakit, kata Mike Bush kepada wartawan, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat sore. Ia menggambarkan serangan tersebut sebagai "peristiwa yang direncanakan dengan sangat baik".
Lelaki yang dijadikan tersangka pembunuh berusia akhir 20-an tahun dan dijadwalkan hadir di pengadilan Christchurch pada Sabtu, tambah Bush.
Atas kejadian memilukan itu, Presiden Joko Widodo mengecam keras aksi kekerasan berupa penembakan yang terjadi di dua masjid di Selandia Baru.
"Indonesia sangat mengecam keras aksi kekerasan seperti ini. Saya juga menyampaikan duka yang mendalam kepada para korban yang ada dari aksi tersebut," ujar Presiden Joko Widodo.
Atas kejadian tersebut, Presiden mengimbau warga negara Indonesia yang ada di Selandia Baru untuk meningkatkan kewaspadaan. "Semuanya hati-hati dan waspada," ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla atas penembakan yang terjadi di Selandia Baru.
Jusuf Kalla mengutuk pelaku penembakan terhadap jemaah di dua masjid di Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat dan menyampaikan ungkapan belasungkawa terhadap korban.
"Disamping tentu kita mendoakan korban, juga mengutuk pelakunya yang menurut kabar mungkin empat orang. Berarti ini suatu upaya yang sangat terorganisir, sangat direncanakan dengan baik, apalagi dia membawa kamera, 'live streaming' waktu kejadian itu," kata Jusuf Kalla.
Atas nama Pemerintah dan selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla merasa sedih atas insiden yang menewaskan puluhan orang itu.
Sementara itu, Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Asrorun Niam Sholeh mengajak umat Islam untuk melaksanakan shalat jenazah secara ghaib yang ditujukan bagi korban penembakan di masjid di Selandia Baru.
"Mengajak umat Islam dunia dan umat Islam Indonesia khususnya untuk melakukan shalat ghaib bagi para korban wafat," kata Niam kepada wartawan di Jakarta, Jumat.
Dia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menggalang solidaritas guna membantu korban.
Niam juga mengajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk menjaga kondusivitas kehidupan berbangsa dan bernegara serta meningkatkan persaudaraan ke-Islaman, kebangsaan dan kemanusiaan.
MUI berduka cita atas meninggalnya jamaah shalat Jumat di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru dan mengutuk terorisme yang dilakukan.
"Mengutuk keras aksi teror anti-Islam di Selandia Baru. Tindakan itu merupakan tindakan biadab yang bertentangan dengan perikemanusiaan. Ini adalah tragedi kemanusiaan terkeji di dunia yang mencederai kemuliaan manusia," kata dia.
Niam meminta pemerintah Indonesia agar segera memberikan dukungan bagi pemulihan korban, baik korban WNI maupun warga negara lain.
Selain itu, pemerintah Indonesia agar menjalin kontak pemerintah Selandia Baru untuk melakukan pemulihan dan penegakan hukum serta memastikan perlindungan bagi umat beragama.
Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Robikin Emhas mengatakan pelaku penembakan Masjid Al Noor di Selandia Baru adalah biadab. "Kita belum tahu pasti siapa pelaku dan apa motifnya. Namun, siapapun dan apapun motifnya, itu tindakan biadab."
Dia mengatakan penembakan itu adalah tindakan yang sangat tidak berperikemanusiaan dan jauh dari nilai agama. Aksi terkeji itu juga jauh dari akal sehat manusia itu sendiri.
Menurut dia, dunia layak mengutuk kasus tersebut. Robikin berharap kasus itu dapat segera diselesaikan.
Bentuk terorisme
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhamamdiyah mengatakan pelaku penembakan jamaah masjid di Selandia Baru merupakan teroris dan tindakan tersebut adalah bentuk terorisme.
"Pemuda Muhammadiyah mengutuk keras dan mengecam tindakan terorisme tersebut serta menuntut penegak hukum mengadili pelaku dengan sanksi hukum seberat-beratnya," kata Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Sunanto.
Menurut dia, kota Christchurch tempat kejadian terorisme itu sejatinya adalah kota dengan sejuta taman yang ramah pada pendatang dan damai.
Kini kota tersebut ternodai aksi teroris biadab. Hanya saja, pemerintah Selandia Baru cenderung tidak melakukan aksi pencegahan atas peristiwa itu.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), H. Syafruddin mengajak agar seluruh umat muslim di Indonesia untuk tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaan saat melakukan aktivitas, menyusul aksi penembakan di dua masjid di Christchurch Selandia Baru, saat umat muslim di sana menunaikan salat Jumat.
"Saya minta kepada seluruh umat muslim Indonesia untuk tetap tenang dan tidak mengambil langkah-langkah yang melanggar aturan," tegasnya.
Dia juga menyampaikan turut berduka cita bagi seluruh korban penembakan brutal itu. "Innalillahi wainnaailaihi rojiun, atas nama pribadi dan DMI saya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya bagi seluruh umat muslim yang menjadi korban penembakan brutal di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood Selandia Baru usai menjalankan salat Jumat," kata dia yang juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) ini.
KBRI terus memantau
KBRI Wellington terus melakukan monitoring dan menyiapkan bantuan kekonsuleran terhadap peristiwa penembakan yang terjadi di Christchurh pada hari ini, Jum’at, 15 Maret 2019 di Masjid An-Nur dan Masjid Linwood.
Dari 6 (enam) WNI yang diketahui berada di Masjid An-Nur pada saat kejadian penembakan hari ini, 5 (lima) orang telah melaporkan ke KBRI Wellington dalam keadaan sehat dan selamat. Sementara 1 (satu) orang atas nama Muhammad Abdul Hamid masih belum diketahui keberadaannya.
Sementara dari Masjid Linwood, KBRI Wellington menerima bahwa terdapat dua WNI (seorang ayah dan anaknya) yang tertembak. Kondisi sang ayah, Zulfirmansyah, masih kritis dan dirawat di ICU RS Christchurch Public Hospital. Sementara anaknya dalam keadaan yang lebih stabil.
Pihak Kepolisian Selandia Baru telah mengeluarkan informasi terdapat 49 korban meninggal dunia. 41 orang meninggal di Masjid An-Nur, 7 orang meninggal di Masjid Linwood, dan seorang meninggal di RS Christchurch Public Hospital.
Pemerintah Selandia Baru membuka hotline untuk keluarga korban pada nomor 0800-115-019.
Pihak Kepolisian Selandia Baru telah menetapkan seorang tersangka penembakan hari ini dan akan segera dituntut ke pengadilan.
Pemerintah Selandia Baru melalui Perdana Menteri Jacinda Ardern telah mengutuk aksi penembakan tersebut dan menyebut tindakan keji ini sebagai aksi terorisme.
Kemudian, Airport di Christchurch sejak sore hari ini ditutup oleh otoritas setempat demi alasan keamanan.
Disamping itu KBRI Wellington mengeluarkan surat himbauan kepada seluruh masyarakat WNI di Selandia Baru tetap dalam keadaan tenang dan waspada, serta mematuhi himbauan dari pihak keamanan negara itu.
WNI di Christchurch serta sejumlah kota lain yang informasinya terdaftar di KBRI Wellington telah dihubungi untuk diketahui keadaannya.
KBRI Wellington terus memonitor keadaan di lokasi kejadian, termasuk kondisi di Bandara Christchurch, dalam rangka pengiriman bantuan dan tim konsuler ke Christchurch.
KBRI Wellington tetap membuka nomor hotline dengan nomor +64211950980, +6421366754, dan +64223812065
Kondisi korban
Kakak korban penembakan di Masjid Al Noor Kota Christcurch, Selandia Baru, Hendra mengatakan kondisi adiknya Zulfirmansyah dan anaknya M mulai membaik pascaserangan teror pada Jumat siang.
"Adik saya kondisinya sudah mulai stabil, namun belum sadar, sementara anaknya kondisinya juga mulai membaik," kata dia di Padang, Jumat malam.
Ia mengatakan keduanya dalam perawatan medis di salah satu rumah sakit di daerah tersebut.
Selain itu adiknya telah melalui operasi pengangkatan peluru yang ada di tubuhnya, untuk detail jumlah peluru yang bersarang di tubuh korban, dirinya tidak mengetahui hal tersebut.
"Saya mendapat info, paru-parunya bocor karena peluru namun telah melalui masa kritis," kata dia
Sedangkan anaknya kondisinya juga mulai membaik meskipun kaki dan tangannya terkena tembakan.
Tidak sebarkan konten
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengimbau agar warganet dan masyarakat tidak menyebarluaskan atau memviralkan konten foto, gambar, atau video yang berkaitan dengan aksi kekerasan di Selandia Baru.
Kementerian Kominfo mendorong agar masyarakat memperhatikan dampak penyebaran konten berupa foto, gambar atau video yang dapat memberi oksigen bagi tujuan aksi kekerasan, yaitu membuat ketakutan di masyarakat.
"Konten video yang mengandung aksi kekerasan merupakan konten yang melanggar Undang-undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas UU No 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik," kata Plt Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu.
Dia mengatakan Kementerian Kominfo terus melakukan pemantauan dan pencarian situs dan akun dengan menggunakan mesin AIS setiap dua jam sekali.
Selain itu, Kementerian Kominfo juga bekerja sama dengan Polri untuk menelusuri akun-akun yang menyebarkan konten negatif berupa aksi kekerasan.
"Kementerian Kominfo mendorong masyarakat untuk melaporkan melalui aduankonten.id atau akun twitter @aduankonten, jika menemukan dan mengenali keberadaan konten dalam situs atau media sosial mengenai aksi kekerasan atau penembakan brutal di Selandia Baru," kata dia.*
Baca juga: F-Demokrat: Penembakan di Selandia Baru sejarah kelam dunia
Baca juga: ACT gelar aksi solidaritas kecam penembakan di Masjid Selandia Baru
Baca juga: Keluarga berharap pemerintah fasilitasi mereka berangkat ke Selandia Baru
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019