"Untuk SDM, kami sudah menyiapkannya. Kami sudah bekerja sama, kami sudah bekerja sama dengan PT INKA, PT KAI, kami didik di Madiun. Di sana ada politeknik yang mengajarkan bagaimana cara merawat kereta api," katanya saat uji coba MRT di Jakarta, Sabtu.
Politeknik Negeri Madiun (PNM) sudah memiliki program studi Sarjana Terapan Perkeretaapian yang mahasiswa angkatan pertamanya berkuliah sejak 2018.
"Satu tahun setengah dia di kelas, satu tahun setengah lagi dia di operasional, supaya dia tahu kondisi riil di lapangan. Tahun 2018 sudah berjalan. Tahun 2019 ada permintaan sepuluh kelas dari dua kelas di 2018, permintaan dari PT INKA dan PT KAI," kata Nasir.
Tenaga perkeretaapian terampil lulusan perguruan tinggi diharapkan bisa menjadi penopang kelangsungan operasi sarana transportasi publik massal.
"Jangan sampai ketika rusak, kita tidak bisa memperbaikinya," kata dia.
Sementara mengenai pengoperasian Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta rute Bundaran HI- Lebak Bulus, dia berharap sarana transportasi massal itu bisa mendorong warga beralih ke sarana transportasi publik. "Tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi," kata dia.
Baca juga:
Rini: Jabar akan punya kereta cepat pertama se-ASEAN 2021
MRT angkut 4.000 warga Jakarta di hari perdana uji publik
Pewarta: Indriani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019