"Kita menargetkan bisa mengurangi dua juta pengangguran muda dalam lima tahun ini, sehingga bisa mewujudkan Indonesia menang dan adil makmur," ujar Sandi dalam debat cawapres di Jakarta, Minggu.
Sandi mengatakan persoalan utama mengapa pengangguran banyak terjadi di kalangan generasi muda, dikarenakan tidak sesuainya antara kebutuhan industri dan ketersediaan tenaga kerja.
Oleh karena itu, pihaknya akan menyelenggarakan program link and match antara lembaga pendidikan dan industri. Sehingga langsung terserap.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan rumah siap kerja yang diperuntukkan bagi lulusan SMK atau sekolah menengah yang ingin meningkatkan kemampuannya. Di tempat itu, generasi muda bisa bekerja, berolahraga dan meningkatkan keterampilannya.
Ia mengaku merasa ironis dengan banyaknya pengangguran lulusan sekolah menengah. Data BPS menunjukkan, tingkat pengangguran terbesar berasal dari masyarakat yang berpendidikan SMK dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Per Agustus 2018, pengangguran dengan tingkat pendidikan SMK sebesar 11,24 persen dan SMA mencapai 7,95 persen. Sementara untuk pendidikan tamatan Diploma dan Universitas masing-masing sebesar 6,02 persen dan 5,89 persen.
Pemilihan Presiden 2019 diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, yakni pasangan nomor urut 01 Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin, serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Baca juga: Sandi: pengangguran hanya butuh kesempatan
Baca juga: Nobar di kediaman Prabowo dipenuhi warga
Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019