"Visi misi KH Ma'ruf Amin terbukti menyatu dengan Jokowi, berbeda dengan Sandiaga Uno yang lebih menampilkan gagasan pribadi dengan program usang yang praktis gagal diterapkan, yakni OK OCE," ujar Hasto Kristiyanto menanggapi debat ketiga yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu malam.
Politisi asal Yogyakarta itu mengingatkan wapres semestinya tidak mempunyai visi misi sendiri, melainkan membantu kerja presiden.
Apalagi gagasan menjadikan OK-OCE sebagai program nasional diakuinya mengkhawatirkan karena implementasi program tersebut di Jakarta saja tidak menemui keberhasilan.
"Data menunjukkan dari target OK-OCE sebanyak 40 ribu per tahun, yang mendaftar hanya 1.000 atau 2,5 persen dan hanya 150 orang yang dapat modal," tutur Hasto.
Menurut dia, gagasan lain yang diangkat Sandiaga Uno tidak banyak mengalami perubahan, yakni kritik terhadap BPJS tanpa solusi konkret.
"Sering tampilnya Sandi ke ruang publik menyebabkan tidak ada lagi gagasan baru yang disampaikan, kecuali mengulang-ulang pola yang sama," tutur dia.
Metode mengangkat kasus rakyat untuk mengritisi program Jokowi pun disebutnya sudah usang karena pernah dilakukan dalam debat sebelumnya.
Baca juga: Sandi targetkan kurangi dua juta pengangguran muda
Baca juga: Sandi sebut tenaga kerja asing harus bisa berbahasa Indonesia
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019