Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menargetkan penghimpunan zakat dan infak sebesar Rp10,5 miliar dari aparatur sipil negara (ASN) dan perorangan selama 2019.Untuk mencapai target itu kami akan meningkatkan sosialisasi ke instansi vertikal yang belum menyalurkan zakat ke Baznas.
Wakil Ketua Bidang Perencanaan Laporan dan Keuangan Baznas Agam, Abul Aziz di Lubukbasung, Selasa, mengatakan target zakat dan infak itu berasal dari gaji ASN di Pemkab Agam dan perorangan.
"Zakat dari aparatur sipil negara sekitar 90 persen dan 10 persen dari perorangan," katanya.
Ia mengatakan target pada tahun ini naik Rp1,6 miliar dari tahun sebelumnya, karena pada 2018 target hanya Rp8,9 miliar.
Sementara realisasi zakat dan infak pada 2018 sebesar Rp9,4 miliar.
"Kita berharap target pada 2019 tercapai dan kalau bisa melebihi target," katanya.
Untuk mencapai target itu Baznas Agam akan meningkatkan sosialisasi ke instansi vertikal yang belum menyalurkan zakat ke Baznas.
Kemudian sosialisasi ke perusahaan kelapa sawit dan perusahaan lain di daerah itu, menggarap dana sertifikasi guru, Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP) dan tunjangan lainnya.
"Selama ini kita belum menggarap dana sertifikasi guru, TPP dan tunjangan lain tersebut," katanya.
Ia menambahkan Baznas Agam telah menyalurkan Rp11,84 miliar untuk penerima zakat yang tersebar di 16 kecamatan di daerah itu.
Dana Rp11,84 miliar itu disalurkan untuk fakir Rp1,13 miliar, miskin Rp4,8 miliar, amil Rp1,55 miliar, muallaf Rp17,7 juta, garin Rp447 juta dan lainnya.
"Zakat ini kita salurkan berdasarkan usulan dari warga, setelah itu diproses oleh tim," demikian Abdul Aziz.
Baca juga: Baznas Agam berhasil himpun ZIS Rp2,8 miliar
Baca juga: Baznas Agam bantu 384 orang jompo
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019