SAR Pontianak dan Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Barat, Jumat, memberikan edukasi tentang keselamatan pada penumpang dan kapten kapal motor penumpang di perairan di kawasan Pelabuhan Kapuas Besar.Keselamatan nyawa itu sangat penting, apalagi keselamatan para penumpang maupun kapten KM itu sendiri. Dengan edukasi ini, maka masyarakat dan para kapten KM, minimal bisa menyelamatkan diri sendiri dan orang lain kalau dibutuhkan nantinya
Kepala SAR Pontianak, Hery Marantika di Pontianak, Jumat mengatakan, selain memberikan edukasi tentang keselamatan di perairan, para penumpang dan kapten KM juga diajarkan cara memberikan pertolongan pada orang yang terjatuh ke sungai melalui pelampung keselamatan tersebut.
"Keselamatan nyawa itu sangat penting, apalagi keselamatan para penumpang maupun kapten KM itu sendiri. Sehingga, dengan adanya edukasi ini, maka masyarakat dan para kapten KM, minimal bisa menyelamatkan diri sendiri dan orang lain kalau memang dibutuhkan nantinya," katanya.
Apalagi, menurut dia, wilayah Kalbar masih banyak masyarakatnya yang menggunakan transportasi jalur sungai dan laut dalam bepergian atau sebagai transportasi dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Ia menambahkan, pihaknya sudah memasang sebanyak 30 titik pelampung busa yang bertuliskan SAR serta nomor telpon di pelampung tersebut, seperti di pelabuhan rakyat atau pun penyeberangan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalbar, Manto Saidi mengapresiasi kepada Basarnas Pontianak yang begitu peduli akan keselamatan masyarakat di perairan, baik itu para penumpang dan termasuk kepada kapten KM itu sendiri.
"Kami akan mencontoh program tersebut, dan akan dilaksanakan pada seluruh Dishub kabupaten/kota yang ada di Kalbar," kata Manto.
Karena, menurut dia, Dishub kabupaten/kota maupun provinsi tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan monitoring selama 24 jam, baik di pelabuhan maupun di jalur-jalur transportasi sungai dan laut yang ada di Kalbar.
"Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, tindakan preventif jauh lebih penting sebelum terjadinya musibah. Apalagi kami tidak hanya berkonsentrasi pada jalur transportasi air saja, tetapi juga pada aspek transportasi darat.
Tahun lalu, di Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, terjadi musibah tenggelamnya kapal penyeberangan orang. "Karena tidak ada sarana keselamatan, seperti pelampung keselamatan dan lainnya, sehingga pada musibah tersebut banyak korban meninggal," katanya.
Baca juga: BMKG: gelombang perairan Kalbar capai tujuh meter
Baca juga: BMKG: perairan Kalbar tidak aman untuk pelayaran
Pewarta: Andilala
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019