Sepeda listrik syarat teknologi itu bernama Scout Pro, yang pengembangannya memakan waktu dua tahun dengan melibatkan empat purwarupa.
"Tujuan kami dengan Scout Pro adalah untuk membangun yang paling mengesankan dan penuh fitur," kata HPC di laman resminya, dikutip Selasa.
Dengan komponen kelas profesional yang dikombinasikan dengan motor Magnesium baru dan ban berukuran 27,5 ini, telah membuat sepeda listrik ini mampu mencapai kecepatan maksimum 72 km per jam dengan baterai 48 Volt berkapasitas 1680 Watt-hour (Wh). Sepeda ini masih bisa melaju lebih cepat dengan bantuan kayuh pedal.
HPC mengklaim tidak ada satu pun di pasar sekarang yang bisa bersaing dengan Scout Pro dalam hal kualitas keseluruhan, kinerja sistem kelistrikan, paket komponen, dan pengalaman berkendara.
Untuk penggunaan normal sepeda ini memang mampu menjangkau 128,7 km untuk satu kali pengisian daya baterai, tetapi jika Eco mode diaktifkan maka kendaraan ini bisa menjangkau 160 mil atau setara sekitar 257,4 km.
Sepeda listrik itu juga punya kemampuan akselerasi yang mengagumkan, dari 0 - 32 km per jam dalam waktu hanya 5,32 detik.
Ada banyak model sepeda listrik yang diproduksi HPC dengan kisaran harga 4.000 dolar - 13.000 dolar atau sekira Rp56,7 juta hingga Rp184 juta. Sementara model Scout Pro dibanderol 6.000 dolar atau setara Rp99 juta.
Baca juga: Harley-Davidson perkenalkan dua motor listrik konsep
Baca juga: General Motors gelar sayembara penamaan sepeda listrik terbaru
Baca juga: Mahasiswa UNY kembangkan sepeda listrik berbasis android
Baca juga: Airbus pamer sepeda motor hasil cetak printer 3D
Pewarta: Suryanto
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019