Pebalap asal Jerman, yang melakoni debut Formula 2 di Bahrain akhir pekan ini bersama tim Prema, akan menguji mobil SF90 Ferrari di Sirkuit Sakhir pada 2 April usai GP Bahrain, demikian Reuters pada Selasa.
Pebalap berusia 19 tahun itu, yang menjuarai balapan F3 Eropa tahun lalu, adalah salah satu jajaran pebalap muda akademi balap Ferrari. Dia akan juga menguji mobil Alfa Romeo pada Rabu pekan depan.
.@SchumacherMick to drive the SF90 in Bahrain test https://t.co/heAIvQZUBt#SF90 #essereFerrari pic.twitter.com/rFFXPBZrkK
— Scuderia Ferrari (@ScuderiaFerrari) March 26, 2019
"Aku menantikan apa yang aku yakini akan menjadi pengalaman yang mengesankan," kata Schumacher muda.
"Tapi untuk saat ini, aku tidak terlalu memikirkan tes itu karena aku juga sedang menunggu untuk menjalani balapan F2 pertamaku dan ingin fokus 100 persen di akhir pekan nanti," kata Mick, yang merupakan rekan satu tim pebalap Indonesia Sean Gelael di F2 itu.
Sementara itu, ayah Mick, Michael, yang mengalami cedera kepala parah sejak kecelakaan bermain ski pada 2013, meraih lima dari tujuh gelar juara dunianya bersama Ferrari pada 2000-2004 dan memegang rekor 91 kali kemenangan.
Kepala tim Ferrari Mattia Binotto mengungkapkan jika salah satu pebalapnya, Charles Leclerc, adalah salah satu produk dari akademi balap Ferrari (FDA), yang membina talenta muda dengan program latihan tingkat tinggi.
"Mick, yang bergabung dengan FDA pada Januari, dan Callum, yang telah bersama kami sejak 2017, adalah pebalap yang sedang naik (karirnya)," kata Binotto.
"Aku percaya jika mengendarai SF90 di seting resmi seperti tes di Bahrain dan Barcelona bisa sangat berguna saat ini di karir mereka," kata Binotto.
Callum Ilott, yang juga turun di Formula 2 tahun ini, tergabung juga di akademi balap Ferrari dan akan menjajal mobil F1 Alfa Romeo di Barcelona pada Mei nanti.
Baca juga: Hamilton yakin 100 persen Mick Schumacher akan berlaga di F1
Baca juga: Mick, anak Michael Schumacher juara F3 Eropa
Baca juga: Ferrari "buka pintu" untuk putra Michael Schumacher
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019