• Beranda
  • Berita
  • Konsep "Nomadic Tourism" bakal diterapkan di Gorontalo

Konsep "Nomadic Tourism" bakal diterapkan di Gorontalo

30 Maret 2019 05:49 WIB
Konsep "Nomadic Tourism" bakal diterapkan di Gorontalo
Warga mengunjungi obyek wisata air di Desa Talulobuto, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Minggu (17/2/2019). Obyek wisata berbasis masyarakat tersebut mengusung konsep mencintai air sebagai sumber kehidupan dan kebersihan lingkungan dengan memanfaatkan aliran sungai serta fasilitas meja terapung bagi wisatawan. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/Spt (ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin)

"Nomadic Tourism" itu mudah dibuat karena mudah dipindah-pindah. Tidak membutuhkan bangunan permanen, sehingga bisa menjadi cara untuk menikmati alam tanpa harus merusak alam

Pemerintah Provinsi Gorontalo akan menerapkan konsep Nomadic Tourism (pariwisata nomaden) untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke daerah itu.

Konsep tersebut, kata Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba, Jumat, di Gorontalo, merupakan konsep wisata alam gaya baru, yang menjadi program prioritas unggulan nasional Kementerian Pariwisata.

Rencana tersebut, sebelumnya telah dibahas dalam diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/(FGD) bertema Nomadic Tourism Destinasi Pariwisata Provinsi Gorontalo yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata setempat.

Darda Daraba mengatakan Nomadic Tourism digunakan sebagai solusi bila fasilitas hotel dan penginapan masih terbatas di lokasi destinasi dalam hutan atau pinggiran.

Nomadic Tourism itu mudah dibuat karena mudah dipindah-pindah. Tidak membutuhkan bangunan permanen, sehingga bisa menjadi cara untuk menikmati alam tanpa harus merusak alam,” ujar Darda.

Menurutnya konsep wisata ini sudah dilaksanakan di beberapa daerah lain di Indonesia.

Bahkan konsep itu sudah diterapkan negara lain seperti Mongolia dan Maladewa.

Namun dalam menjalankan program nasional itu, lanjutnya, tidaklah mudah karena akan terdapat kendala seperti izin penggunaan taman nasional serta bagaimana memetakan lokasi.

“Dibutuhkan peran pemerintah daerah serta para pemangku kepentingan dalam pengembangannya. Komunikasi dan koordinasi menjadi hal yang penting dan dibutuhkan dalam sinergi pembangunan kepariwisataan daerah,” katanya.

Baca juga: "Nomadic tourism" akan dikembangkan Kemenpar, ini penjelasannya

Baca juga: Menpar bekali konsep Nomadic Tourism kepada para finalis PPI 2018

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019