"Konsumsi walnut telah memperlambat pertumbuhan kanker payudara dan mengurangi risiko kanker payudara pada tikus," kata W Elaine Hardman, dari Marshall University di Amerika Serikat seperti dilansir Indian Express, Jumat (29/3).
"Berdasarkan penelitian ini, tim kami berhipotesis bahwa konsumsi walnut akan mengubah ekspresi gen pada kanker payudara wanita yang dikonfirmasi secara patologis ke arah pengurangan pertumbuhan kanker payudara," kata sambung dia.
Dalam sebuah uji klinis, wanita yang memiliki benjolan payudara cukup besar diminta mengonsumsi walnut dan menjalani biopsi. Setelah pengumpulan biopsi, wanita dalam kelompok walnut mulai mengkonsumsi dua ons walnut per hari sampai operasi lanjutan.
Setelah itu, perubahan dalam ekspresi gen dalam spesimen bedah peneliti bandingkan. Hasil profiling ekspresi RNA menunjukkan ekspresi 456 gen yang diidentifikasi dalam tumor berubah karena konsumsi walnut.
"Hasil ini mendukung hipotesis bahwa, pada manusia, konsumsi kacang walnut dapat menekan pertumbuhan kanker payudara," kata Hardman.
"Penelitian tambahan melalui studi skala besar akan diperlukan untuk mengonfirmasi secara klinis bahwa konsumsi walnut benar-benar mengurangi risiko kanker payudara atau kambuhnya kanker payudara," sambung dia.
Baca juga: Serena Williams nyanyi tanpa busana demi kesadaran kanker payudara
Baca juga: Kekurangan vitamin D dan obesitas tingkatkan risiko kanker payudara
Baca juga: Enam masalah kesehatan yang mengintai wanita usia 30-an
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019