Anggota DPRD Sulawesi Barat, Sukri Umar meminta agar kapal nelayan bantuan pemerintah dibuat dari kayu ulin agar kualitasnya lebih baik dan tahan lama.Kalau kapal nelayan dibuat dari kayu ulin maka kapal nelayan akan tahan hingga tiga tahun bahkan bisa lebih dari itu
"Selama ini kayu yang digunakan membuat kapal nelayan bantuan pemerintah adalah kayu biasa yang tidak tahan lama," katanya di Mamuju, Sabtu.
Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan kelompok nelayan di Kabupaten Mamuju dan hasilnya mereka mengeluhkan kapal bantuan yang diberikan pemerintah selama ini karena cepat rusak.
"Itu karena pemerintah memberikan bantuan kapal dengan bahan baku kayu yang tidak kuat," katanya.
Menurut dia, dengan bahan kayu yang tidak kuat maka kapal nelayan tidak bertahan lama dan umurnya hanya satu tahun.
"Ini sama saja bantuan anggaran tidak efektif dan efisien karena bantuan hanya dimanfaatkan dalam waktu singkat sehingga mesti dilakukan evaluasi," katanya
Oleh karena itu, ia mengatakan, kapal nelayan harus dibuat berkualitas dengan membuat kapal dari bahan baku kayu ulin yang kuat dan ini akan menjadi kebijakan untuk didorong.
"Kalau kapal nelayan dibuat dari kayu ulin maka kapal nelayan akan tahan hingga tiga tahun bahkan bisa lebih dari itu meskipun akan memakan anggaran lebih besar, namun itu akan efektif dimanfaatkan nelayan dan pengalokasian anggaran akan lebih efektif dan efisien," katanya.
Sukri Umar menambahkan dengan langkah ini nelayan akan senang dan akan maksimal menangkap ikan meningkatkan produksi nelayan di Mamuju.
Sementara itu, Kepala Bina Program Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulbar, Husain, menilai kebijakan tersebut sangat cocok dan akan menjadi masukan bagi pemerintah untuk dilaksanakan.
Baca juga: Nelayan Mamuju diminta jaga kelestarian laut
Baca juga: Komisi IV DPR RI tinjau fasilitas nelayan Mamuju
Baca juga: Nelayan Minta Teknologi Canggih Tentukan Musim Ikan Sulbar
Pewarta: M.Faisal Hanapi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019