• Beranda
  • Berita
  • Sosialisasi bencana generasi muda di Banjarnegara-Jateng diintesifkan

Sosialisasi bencana generasi muda di Banjarnegara-Jateng diintesifkan

31 Maret 2019 00:27 WIB
Sosialisasi bencana generasi muda di Banjarnegara-Jateng diintesifkan
BPBD Banjarnegara, Jateng, melakukan sosialisasi kebencanaan pada siswa taman kanak-kanak (TK) (FOTO ANTARA/HO-BPBD Banjarnegara)

Kami terus mengintensifkan sosialisasi agar anak-anak sejak usia dini mendapatkan pemahaman terkait potensi ancaman bencana yang mungkin saja ada di sekitar mereka

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah akan mengintensifkan sosialisasi mengenai kebencanaan kepada generasi muda yang ada di wilayah setempat.

"Kami terus mengintensifkan sosialisasi agar anak-anak sejak usia dini mendapatkan pemahaman terkait potensi ancaman bencana yang mungkin saja ada di sekitar mereka," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Arief Rahman di Banjarnegara, Sabtu.

Dia mengatakan target sosialisasi adalah pelajar yang duduk di bangku sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas.

"Untuk anak SMA target kami adalah sosialisasi tentang kebencanaan dan juga sekolah aman bencana," katanya.

Bahkan, kata dia, pihaknya juga telah melakukan sosialisasi kepada anak-anak melalui kegiatan belajar kebencanaan bersama TK Askia Parakan Canggah Banjarnegara.

"Ada sekitar 69 siswa taman kanak-kanak yang ikut kegiatan yang digelar di joglo dan halaman BPBD Banjarnegara," katanya.

Adapun materi mengenai kebencanaan yang diberikan, kata dia, adalah dongeng bencana, dasar penyelamatan bencana gempa bumi, pengenalan alat pertolongan dan penanggulangan bencana hingga simulasi bencana gempa bumi.

Pihaknya menargetkan pada masa mendatang akan makin banyak lagi siswa sekolah di wilayah setempat yang mendapatkan materi mengenai kebencanaan.

Hal tersebut kata dia, diharapkan menjadi salah satu upaya penguatan budaya masyarakat tangguh bencana.

"Melalui upaya penguatan yang dilakukan diharapkan budaya tangguh bencana tersebut mampu terus hidup di dalam kehidupan bermasyarakat," demikian Arief Rahman.

Baca juga: Alat deteksi longsor "Elwasi" dikembangkan BPBD Banjarnegara-Jateng

Baca juga: Puluhan desa tangguh bencana dibentuk BPBD Banjarnegara-Jateng

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019