"Awan berwarna itu terlihat jelas pada sore hari menjelang senja," kata Elpi Elpanop warga yang tinggal di Muara Teweh, Minggu.
Pada sore ini sejumlah warga tampak mengamati awan yang warnanya bercampur antara merah, kuning, biru dan hitam yang terlihat di wilayah Kota Muara Teweh dan sekitarnya di sebelah barat.
Bahkan banyak orang mengirimkan gambar fenomena awan ini ke media sosial. Selain warga Muara Teweh awan Vega ini juga terlihat oleh warga di antaranya di Desa Trahean Kecamatan Teweh Selatan dan Malawaken Kecamatan Teweh Baru.
"Sayangnya saya hanya mengambil gambar dengan kamera telepon seluler dari depan dan belakang rumah sehingga hasilnya kurang bagus," kata warga Jalan Simpang Stadion Muara Teweh ini.
Warga lainnya Dayat Salikin mengatakan di kawasan tempat tinggalnya fenomena awan ini juga terlihat jelas.
"Fenomena awan ini juga sempat menjadi perhatian warga, karena termasuk kejadian langka dan hanya terlihat sekitar 25 menit," kata Dayat warga Jalan Langsat ini.
Pelaksana harian Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Barito Utara Sunardi menjelaskan fenomena awan vega ini merupakan hal biasa yang terjadi akibat pembiasan cahaya matahari karena ada partikel air yang menyinari langsung awan tertentu yakni awan cumulunimbus (Cb).
"Sinar matahari tertutup awan Cb, sehingga menimbulkan bias cahaya awan berwarna dan kejadiannya ini memang sering terjadi terutama saat sore hari menjelang matahari terbenam dan biasanya akan turun hujan," kata Sunardi yang juga menjabat Kepala Kelompok Teknisi BMKG Barito Utara ini.
Baca juga: Hujan es di Jakpus disebabkan pertumbuhan awan yang kuat
Baca juga: Ketinggian awan panas Soputan 5.000 meter
Pewarta: Kasriadi
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019