Kementerian tersebut mengatakan rakyat Palestina mulai kehilangan kepercayaan pada kemampuan PBB untuk memberi mereka perlindungan dari kebrutalan penguasa pendudukan Israel.
"Kami sangat terkejut pada kebungkaman masyarakat internasional mengenai kejahatan semacam itu dan sikap tak peduli yang diperlihatkan semua negara terhadap nyawa rakyat Palestina," kata Kementerian itu dalam satu pernyataan, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Palestina, WAFA --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu malam. Kementerian tersebut dengan keras mengutuk tindakan pemukim Yahudi membunuh satu orang Palestina pada Rabu di bagian utara Tepi Barat Sungai Jordan.
Mohammad Abdul Fattah (23) ditembak dan meninggal dan satu lagi orang Palestina cedera ketika seorang pemukim melepaskan tembakan ke arah mereka di satu persimpangan ramai di sebelah selatan Kota Nablus, Tepi Barat.
Kementerian itu menganggap pemerintah Israel sepenuhnya bertanggung-jawab atas kejahatan pemukim Yahudi dan serangan provokatif oleh banyak kelompok yang terorganisir yang dikenal oleh pemerintah pendudukan dan pasukan keamanannya. 'Mereka menerima pelatihan dan dipersenjatai secara terbuka oleh pasukan pendudukan --yang melakukan kejahatan paling keji terhadap rakyat kami, tanah mereka, harta mereka dan tempat suci umat Muslim sementara pasukan Israel tidak berbuat apa-apa mengenai ini, malah mereka menutupi dan mendukung kegiatan pemukim Yahudi dan memberi mereka payung politik serta keamanan."
"Dunia harus mengerti bahwa rakyat kami mulai kehilangan keyakinan pada kemampuan PBB dan semua lembaganya untuk memberi mereka perlindungan dari kebrutalan kaum pendudukan dan milisi pemukim Yahudi bersenjata yang dipandang sebagai satu batalion di tentara pendudukan," katanya.
Baca juga: Guru-murid Palestina sesak nafas akibat gas air mata tentara Israel
Baca juga: Kemlu Palestina kutuk pembukaan kantor dagang di Al-Quds
Sumber: WAFA
Pewarta: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019