Kabiro Perencanaan Keuangan Bekraf, Ahmad Rekotomo di Gorontalo mengatakan melalui Deputi Infrastruktur, pihaknya mengadakan BDD yang bertujuan untuk mengembangkan ekosistem ekonomi digital.
"Hal ini dilakukan dengan cara menyediakan platform teknologi bagi pelaku ekonomi kreatif, khususnya subsektor aplikasi dan game," ujarnya.
Ia berharap dengan adanya BDD, para pelaku ekonomi kreatif dapat menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri yang ada pada saat ini, agar Indonesia dapat berkompetisi dengan para developer (pengembang) mancanegara.
"Kegiatan ini juga menghubungkan para developer dengan pemerintah dan pelaku industri agar menjadi ajang peserta mengembangkan diri mereka. Kita juga menghadirkan beberapa pelaku industri yang berbagi ilmu kepada developer," ucapnya.
Sementara itu CEO Dicoding Kevin kurniawan selaku partner Bekraf untuk penyelenggaraan BDD 2019 mengatakan jika pihaknya membantu developer dari hulu hingga ke hilir.
"Kita punya empat pilar utama, yaitu academy, challenge, event dan jobs, kita membantu peserta atau developer. Saat ini kita menjadi mitra pelatihan Google resmi di Indonesia," jelasnya.
Ia menjelaskan jika pihaknya memiliki dua misi, yaitu menyuplai talenta terbaik untuk teknologi di Indonesia dan membantu developer yang memiliki produk untuk sukses.
Kasubdit Manajemen Pelaksanaan TIK, Deputi Infrastruktur Bekraf, Muhammad Azhar Iskandar Zainal menambahkan jika kegiatan itu akan diadakan di 10 kota di Indonesia dan Gorontalo adalah kota kedua untuk pelaksanaannya.
"Kita melihat banyak potensi di daerah yang belum digali, oleh karena itu kita menggelar road show untuk mencari talenta-talenta yang tersembunyi untuk diberikan pelatihan secara luring dan secara daring bekerjasama dengan Decoding dengan memberikan beasiswa," pungkasnya.
Baca juga: Bekraf ajak pelaku usaha matangkan konsep bisnis untuk tarik investasi
Baca juga: Bekraf dorong pelaku usaha kreatif tembus pasar ekspor
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019