Simposium PPI di kawasan Asia-Oseania itu digelar pada 16-19 April 2019 dengan menghadirkan Kepala Badan Ekonomi Kreatif RI Triawan Munaf sebagai pembicara kunci.
" Tiongkok dipilih sebagai tuan rumah simposium karena negara itu sedang menyiapkan revolusi industri 5.0 dan kita bisa belajar dari pengalaman Tiongkok mengenai revolusi industri 4.0," kata Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Fadlan Muzakki, Rabu.
Para pelajar asal Indonesia yang mengikuti simposium tersebut saat ini tengah melanjutkan studi di Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Taiwan, Thailand, Sri Lanka, dan China.
Simposium tersebut akan mengangkat tema besar mengenai Peran Milenialis dalam Akselerasi Revolusi Industri 4.0.
"Pembahasan simposium akan terbagi dalam tiga sub-bahasan yaitu, membangun generasi muda kreatif dan inovatif dalam menghadapi persaingan global, revitalisasi dan peranan 'cybersecurity' dalam isu strategis nasional, serta tantangan dan peluang milenialis Indonesia dalam era digital," Ketua Panitia Pelaksana Simposium PPI Asia-Oseania, Denis, menambahkan.
Pihaknya memperkirakan simposium tersebut
akan dihadiri sekitar 500 orang delegasi dari 12 negara/wilayah ditambah 25 cabang PPIT.
Di sela-sela simposium, panitia akan menggelar Festival Kebudayaan Indonesia yang ditargetkan dapat menyedot perhatian 3.000 pengunjung dari China.
Baca juga: PPI dunia gelar simposium di India
Baca juga: Indonesia tegaskan jalan menuju industri 4.0
Baca juga: Rektor UNY minta generasi muda siap hadapi era "Society 5.0"
Baca juga: PBNU : NU Siap Hadapi Revolusi Industri 5.0
Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019