"Apa yang kami lakukan di China hanyalah menggunakan kembali spesifikasi lama," kata Binotto seperti dikutip dari laman resmi Formula 1, Jumat.
"Spesifikasi yang kami kenal cukup baik, kami memiliki statistik yang bagus soal kualitas dan semoga itu cukup."
Leclerc hampir mempersembahkan trofi juara bagi tim Kuda Jingkrak di Bahrain jika saja tidak mengalami masalah reliabilitas dengan mesin yang ia pakai.
Ferrari menyatakan jika masalah itu disebabkan oleh hubungan arus pendek di dalam unit kontrol injeksi, yang belum pernah mereka temui sebelumnya dengan komponen yang bersangkutan.
Leclerc akan menggunakan mesin yang sama di balapan GP China akhir pekan nanti. Dia dan rekan satu timnya, Sebastian Vettel, juga kedua pebalap Haas akan menggunakan komponen pengendali elektronik spesifikasi lama.
Sementara itu, Ferrari menikmati hasil positif di sesi latihan bebas Jumat, Vettel dan Leclerc finis pertama dan ketiga tercepat di FP1, dan kemudian Vettel terpaut 0,027 detik dari Valtteri Bottas (Mercedes) di FP2.
Baca juga: Bottas ungguli Vettel di FP2 GP China
Baca juga: Di FP1 GP China, Vettel tunjukkan kecepatan Ferrari
Baca juga: Leclerc mengelak disebut punya potensi sebagai "pebalap utama" Ferrari
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019