Masyarakat Badui di pedalaman Kabupaten Lebak, Provinsi Banten memadati tempat pemungutan suara (TPS) sejak pagi untuk ikut menyukseskan pemilihan umum (Pemilu) 2019.Kami rela meninggalkan pekerjaan di ladang, demi mencoblos
"Kami rela meninggalkan pekerjaan di ladang, karena demi mencoblos hak pilih pada pesta demokrasi itu," kata Sunayah (35), seorang perempuan Badui saat mendatangi TPS 01 Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Rabu.
Warga Badui datang dan memadati TPS setempat sejak pagi, ketika petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) belum berdatangan ke TPS.
Semangat warga Badui tampak cukup tinggi untuk menggunakan hak suara pada pemilu itu. "Kami berharap pemimpin bangsa ke depan bisa meningkatkan kesejahteraan, juga menjamin keamanan bangsa," katanya.
"Kita dan teman-teman merasa senang dapat menggunakan hak pilih lima tahunan ini," kata Asmari (50), seorang warga Badui lainnya usai mencoblos di TPS 27 Kampung Kadu Ketug Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak, Rabu.
Ketua Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) TPS 01 Kadu Ketug Desa Kanekes Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak Gugun mengatakan, pencoblosan di TPS 01 baru dibuka mulai pukul 07.30 WIB.
Ia mengatakan, pihaknya tidak menemukan adanya bentuk pelanggaran pemilu dan kecurangan di wilayah setempat.
"Kami mengapresiasi pesta demokrasi di Badui berlangsung aman dan damai," katanya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 01 Kadu Ketug Desa Kanekes Wahyu mengatakan animo masyarakat Badui cukup tinggi mendatangi TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Warga Badui yang menggunakan hak suara untuk TPS 01 tercatat 286 jiwa dan terdiri dari laki-laki 155 jiwa dan perempuan 131 jiwa.
"Suara dari semua warga Badui itu tidak ditemukan golput dan mereka menggunakan hak politiknya," katanya.
Baca juga: Korban gempa Lombok antusias ikuti pencoblosan pemilu
Baca juga: Bawaslu: Sebagian Jayapura dan Maluku Pemilu ulang
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019