Tottenham lolos berkat agresivitas gol tandang dalam skor agregat 4-4 setelah kalah 3-4 melawan Manchester City dalam laga kedua perempat final di Etihad, Kamis dini hari WIB.
"Para pemain saya adalah pahlawan. Setelah mencapai semifinal dan menciptakan sejarah, saya lebih dari bahagia dan bangga atas mereka," kata Pochettino dalam komentar purnalaga dilansir laman resmi UEFA.
Keberhasilan Tottenham mencapai semifinal merupakan torehan perdana mereka di era Liga Champions.
Tottenham pernah mencapai semifinal pada 1962 ketika kompetisi tertinggi antar klub Eropa masih berformat Piala Champions. Kala itu mereka disingkirkan Benfica dengan skor agregat 3-4, yang melenggang hingga menjadi juara.
Baca juga: Disingkirkan Tottenham, Guardiola: ini sadis, tapi harus kami terima
Capaian tersebut bukan hal yang mudah, kata Pochettino, terlebih ia harus menghadapi City yang saat ini merupakan salah satu tim terbaik di dunia.
"Bisa mencetak tiga gol di kandang Manchester City bukanlah hal yang mudah," ujarnya.
Son Heung-min mengemas dwigol dan Fernando Llorente mencetak satu gol lainnya di laga tersebut, yang berakhir dramatis karena gol pamungkas Raheem Sterling untuk City pada masa injury time dianulir oleh wasit.
Tiga gol di kandang City mengantarkan Tottenham ke semifinal, di mana mereka akan berhadapan dengan Ajax, wakil Belanda yang tengah berusaha merestorasi status sebagai salah satu tim elit Eropa.
Baca juga: Vertonghen sebut VAR selamatkan Tottenham
Baca juga: Hasil Liga Champions, Tottenham susul Liverpool berkat gol tandang
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019