• Beranda
  • Berita
  • Predikat kota kerajinan dunia hadiah HUT Pemkab Gianyar

Predikat kota kerajinan dunia hadiah HUT Pemkab Gianyar

22 April 2019 16:37 WIB
Predikat kota kerajinan dunia hadiah HUT Pemkab Gianyar
President World Craft Council Asia Facific Region, Ghada Hiijawi Quddumi (dua dari kiri) dan Ibu Wakil Presiden Mufidah  Jusuf Kalla, yang juga Ketua Umum Dekranas (tengah berkebaya hijau) sedang melihat kerajinan Gianyar (Dok Humas)

Predikat dan penghargaan sebagai kota kerajinan dunia yang diberikan oleh World Craft Council merupakan hadiah ulang tahun (HUT) pemerintah kabupaten Gianyar ke-428.

“Ini merupakan kado ulang tahun kabupaten Gianyar yang sedang merayakan hari jadi ke-428,” kata Wakil Bupati Gianyar Agung Mayun, di Gianyar, Senin.

Predikat dan penghargaan sebagai kota kerajinan dunia diserahkan oleh President World Craft Council Asia Facific Region, Ghada Hiijawi Quddumi dan Ketua Umum Dekranas Mufidah Jusuf Kalla, kepada Kabupaten Gianyar diterima Wakil Bupati Gianyar, A.A Gde Mayun didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Putri Suastini Koster, Ketua Dekranasda Kabupaten Gianyar, Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra

Dalam acara itu juga diserahkan sertifikat Hak Kekayaan Intelektual Indikasi Geografis ( HKI- IG ) kerajinan Perak Celuk oleh Kementerian Hukum dan HAM diterima Kepala Desa Celuk, Nyoman Rupadana didampingi Ketua Celuk Desain Center, I Made Megayasa.

Penyerahan penghargaan dunia itu dilakukan di Bali Agung Theatre Show- Bali Safari & Marine Park, Gianyar.

Wakil Bupati Gianyar Agung Mayun mengatakan penobatan Gianyar sebagai World Craft City atau Kota Kerajinan Dunia adalah yang pertama di Indonesia setelah Yogyakarta ditetapkan sebagai Kota Batik Dunia tahun 2014 lalu.

“Pengakuan ini, tak terlepas dari aktivitas masyarakat Gianyar yang sebagian besar bergelut di bidang seni dan kerajinan sehingga dijuluki Bumi Seni. Predikat Bumi Seni yang disandang Gianyar, tak terlepas dari banyaknya karya seni yang monumental lahir di Gianyar. Hal ini juga didukung, semakin berkembangnya berbagai bentuk dan jenis karya seni yang didukung oleh seniman-seniman muda yang kreatif dan inovatif,” tambah Wabup Gianyar

“Industri kerajinan di Gianyar merupakan salah satu usaha industri yang berlandaskan pada kreativitas seni para seniman Gianyar, dikerjakan secara manual, dan merupakan hasil cipta rasa dan karya tangan-tangan terampil perajin Gianyar,” kata Wabup Agung Mayun.

“Sampai dengan akhir tahun 2018, jumlah industri kerajinan di Kabupaten Gianyar sebanyak 36.890 unit, mampu menampung tenaga kerja sebanyak 81.946 orang, hampir semua jenis industri kerajinan ada di Gianyar. Yang dominan seperti kerajinan kayu, emas atau perak, tenun atau endek, bambu, pangan, dan kulit,” ungkap Agung Mayun.

Kabupaten Gianyar memang pusat seni dan adat istiadat budaya Bali, memiliki memiliki industri kerajinan terpanjang sedunia mulai dari desa Batubulan, desa Celuk, pasar Sukawati, desa Mas, desa Teges, Peliatan hingga desa Tegallalang.

Ketua Umum Dekranas, Ibu Mufidah Jusuf Kalla merasa sangat bangga dengan diserahkannya sertifikat penetapan Kabupaten Gianyar sebagai Wolrd Craft City. Dengan penetapan ini diharapkan, Gianyar akan lebih dikenal di manca negara serta dapat membangun jejaring dengan World Craft City lainnya.

“Saya harap Gianyar dapat mempertahankan penetapan Gianyar sebagai World Craft City dengan terus mengembangkan produk kerajinan di Gianyar yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan para perajian dan meningkatkan perekonomian di Kabupaten Gianyar,” kata Mufidah Jusuf Kalla.

Baca juga: Sebagai kota kerajinan dunia, Gianyar dinilai mampu angkat wisata Bali

Baca juga: Gianyar jadi kota kerajinan dunia

Pewarta: Adi Lazuardi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019