PLN listriki dusun terpencil di Pulau Sumbawa

24 April 2019 11:46 WIB
PLN listriki dusun terpencil di Pulau Sumbawa
Petugas PLN memasang kWh meter listrik di salah satu rumah warga di Dusun Pasir Putih, Desa Bajo Pulau, Kabupaten Bima, NTB. (Dok PLN NTB)

Ada sekitar 100 kepala keluarga yang kini sudah menikmati listrik dari PLN

PT PLN (Persero) melistriki salah satu wilayah terpencil Indonesia yakni Dusun Pasir Putih, yang terletak di pulau kecil bagian timur Kabupaten Bima, Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB Rudi Purnomoloka di Mataram, Rabu, mengatakan pihaknya sudah memenuhi harapan masyarakat Dusun Pasir Putih, Desa Bajo Pulau, Kecamatan Sape tersebut untuk menikmati listrik PLN.

"PLN menyambung jaringan listrik ke dusun tersebut pada April ini. Ada sekitar 100 kepala keluarga yang kini sudah menikmati listrik dari PLN," katanya.

Rudi berharap kehadiran listrik di Dusun Pasir Putih dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan adanya listrik mudah-mudahan bisa muncul usaha-usaha baru di sana, nelayan yang sebelumnya hanya menjual hasil tangkapan, sekarang bisa membuat olahan, ikannya juga bisa disimpan di lemari pendingin. Ini tentu bisa meningkatkan penghasilan," ujarnya.

Ia mengatakan pembangunan listrik ke Dusun Pasir Putih dimulai sejak Oktober 2018, PLN membangun jaringan listrik sepanjang 1,3 kilometer sirkuit (kms) untuk melistriki dusun terpencil tersebut.

Kelistrikan di Dusun Pasir Putih merupakan interkoneksi dengan Bajo Pulau, yang pasokan listriknya dari PLTD Bajo Pulo berkapasitas 195 kW dengan beban puncak sebesar 90 kW.

Menurut Rudi, pembangunan jaringan listrik menuju Dusun Pasir Putih tidaklah mudah karena harus melintasi laut.

Sepanjang 450 meter di antaranya melintasi perairan Selat Sape, dengan 200 meter dari PLTD Bajo Pulau ke Pulau Lansa dan 250 meter dari Pulau Lansa ke Pulau Dusun Pasir Putih.

"Membangun listrik di lokasi terpencil tidak semudah di kota besar. Di sini untuk mengangkut peralatan saja sudah sulit. Namun, kami komitmen meningkatkan rasio elektrifikasi. Bertahap seluruh masyarakat harus kita listriki," ucap Rudi.

Pada 2017, kata dia, rasio elektrifikasi di Provinsi NTB sebesar 83,5 persen, meningkat menjadi 93 persen pada 2018.

Ia menargetkan rasio elektrifikasi mencapai 99 persen pada 2019.

Untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Provinsi NTB, PLN juga tengah menyelesaikan pembangunan beberapa pembangkit baru, antara lain PLTMGU Lombok Peaker berkapasitas 150 MW, PLTMG Sumbawa berkapasitas 50 MW, PLTMG Bima 50 MW, dan PLTU Sumbawa Barat berkapasitas 14 MW.

Sementara itu, Kepala Desa Bajo Pulau Bambang merasa bersyukur dan bahagia karena warganya di Dusun Pasir Putih, sudah bisa menikmati aliran listrik PLN.

"Alhamdulillah, sekarang seluruh masyarakat di Desa Bajo Pulau bisa menikmati listrik, tidak hanya Dusun Bajo Barat dan Bajo Tengah, tetapi juga Dusun Pasir Putih," tuturnya.

Dengan mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai nelayan, menurut dia, listrik penting untuk meningkatkan perekonomian warganya.

"Sekarang hampir setiap rumah punya kulkas, ikan-ikan yang tadinya hanya kita jual ke pasar kecamatan, sekarang bisa diolah dulu, ini kan bisa menambah penghasilan. Anak-anak pun sekarang bisa belajar dengan nyaman di malam hari," kata Bambang.

Ia juga mengatakan sebelum hadirnya listrik dari PLN, beberapa warga menggunakan PLTS bantuan pemerintah, dan mayoritas menggunakan genset pribadi untuk mendapatkan listrik, meski harganya mahal.

Bambang menerangkan bahwa jika menggunakan genset, biaya yang dikeluarkan oleh warganya untuk mendapatkan listrik bisa mencapai Rp1,5 juta per bulan. Listrik yang dihasilkan pun hanya untuk lampu penerangan dan televisi.

"Dulu mahal. Kalau kita pakai listrik PLN ini paling hanya Rp100 ribu per bulan, jauh lebih hemat. Listriknya juga lebih nyaman, bisa kita gunakan untuk macam-macam. Terima kasih PLN yang sudah menyambungkan listrik ke Dusun Pasir Putih," ucap Bambang.

Baca juga: 500 ribu warga NTB belum tersentuh aliran listrik
Baca juga: Kementerian ESDM bangun 130 PLTS di NTB

Pewarta: Awaludin
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019