Sosialisasi dilakukan agar para pengendara paham dan bisa terus meningkatkan tertib lalu lintas di kawasan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, dihadiri oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf dan Pelaksana Tugas Kadishub DKI Sigit Widjatmoko.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Yusuf mengatakan, sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) yang mulai diuji coba pada Senin (1/10/2018) lalu sangat berdampak positif.
Berdasarkan data pelanggaran lalu lintas di lokasi yang terpasang sistem ETLE, secara berangsur-angsur mengalami penurunan hingga 44,2 persen selama 4 bulan masa uji coba.
"Tercatat di Jakarta telah dilakukan sejumlah 6.125.726 penindakan pelanggaran, yang artinya dalam sehari rata-rata telah terjadi sekitar 2.800 penindakan pelanggaran lalu lintas," kata Yusuf.
Baca juga: Mekanisme selama ujicoba tilang elekronik
Baca juga: DKI Jakarta dukung tilang elektronik untuk pendapatan daerah
Ke 12 kamera tambahan yang dipasang guna menunjang program ETLE ini adalah kamera canggih yang nantinya bisa merekam pengendara yang kecepatannya berlebih, pengendara yang tidak menggunakan sabuk pengaman, serta pengendara yang hilang konsentrasi karena memainkan telepon genggam.
Sehingga, kata dia, penindakan tidak hanya pada pengendara yang menerobos lampu merah dan melanggar marka jalan saja, seperti yang dilakukan kamera sekarang.
Namun demikian, pihaknya tak merinci lokasi kamera akan dipasang karena bila dibeberkan para pengendara hanya akan tertib di titik yang dipasang kamera saja.
Terdapat dua tipe kamera, yaitu Kamera Check Point dan Speed Radar. Kamera Check Point merupakan kamera otomatis yang dapat mendeteksi jenis pelanggaran ganjil genap, tidak menggunakan sabuk pengaman, penggunaan ponsel genggam.
Sementara, Kamera Speed Radar merupakan sensor yang berkoneksi dengan kamera Check Point untuk mendeteksi kecepatan kendaraan yang melintas secara real time. Sehingga, secara otomatis bisa memberi sunyal tangkap layar bagi kendaraan yang melebihi batas.
Menurut Yusuf, ada satu fitur lain yang telah dipakai sejak awal, yakni Kamera ANPR (Automatic Number Plate Recognition). Kamera itu secara otomatis dapat mendeteksi jenis pelanggaran marka dan traffic light serta mendeteksi plat nomor kendaraan untuk kemudian disinkronisasikan dengan database kendaraan.
"Penambahan kamera ini juga berkat bantuan Pemprov DKI Jakarta yang membantu pengadaan kamera. Nantinya kami akan bekerjasama dengan Dishub DKI Jakarta terkait pemasangan perluasan ETLE di kawasan Sudirman-Thamrin," katanya.
Baca juga: Ditlantas Polda Metro mendapatkan 10 set alat ETLE
Baca juga: Polisi: Titik ETLE di jalur Transjakarta sudah dipetakan
Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019