Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ingin setiap desanya memiliki satu tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) supaya volume sampah yang masuk ke tempat pembuangan akhir berkurang...di TPST tersebut sampah akan dipilih, diolah, sebelum akhirnya dikirimkan ke tempat pembuangan akhir...
"Karena di TPST tersebut sampah akan dipilih, diolah, sebelum akhirnya dikirimkan ke tempat pembuangan akhir," kata Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin usai menerima kunjungan Delegasi Jerman di Sidoarjo, Kamis.
"Dengan pengolahan terlebih dahulu, jumlah sampah bisa berkurang sampai dengan 60 persen sebelum sampah itu dikirimkan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir)," kata Nur Ahmad, yang biasa disapa Cak Nur.
Ia mengatakan Kabupaten Sidoarjo sekarang baru memiliki 136 TPST, belum sampai separuh dari jumlah desanya yang sekitar 350an.
Pemerintah daerah, menurut dia, sejak tahun lalu sudah merencanakan pembangunan TPST di masing-masing desa, namun belum bisa merealisasikannya tahun ini.
"Alasan dari pemerintah desa kesulitan untuk mendapatkan lahan yang akan digunakan sebagai tempat penampungan sampah tersebut," katanya.
Ia menjelaskan pula bahwa Delegasi Jerman mengunjungi Sidoarjo untuk membahas kerja sama penanganan sampah dengan sistem Sanitary Landfill di TPA yang ada di Jabon Sidoarjo.
"Saat ini proses pembangunannya sedang berjalan dan diharapkan pada 2020 mendatang bisa segera dioperasikan," katanya.
Tutuk Ekawati selaku pendamping Emission Reduction in Cities – Solid Waste Management (ERIC-SWM) mengatakan dia bertugas mendukung upaya peningkatan kapasitas dari pengelola sampah, mulai dari membangun kesadaran warga untuk memilah sampah mulai dari rumah hingga melatih pengelolaannya.
"Kami bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan di Kabupaten Sidoarjo. Tujuannya mengimplementasikan regulasi pemerintah yang menyatakan bahwa sampah yang masuk ke TPA tinggal 30 persen pada tahun 2025," katanya.
Baca juga:
KLHK rancang peta jalan pengurangan sampah oleh produsen
Yogyakarta mampu kurangi 21 persen sampah rumah tangga
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019