Peresmian Jakbook ini dihadiri oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan serta Duta Baca Indonesia Najwa Shihab.
“Hari ini, Jakarta telah resmi memiliki pasar buku. Dan sebagai ibu kota, pasar buku ini penting untuk menunjang kegiatan intelektual serta minat baca warganya,” kata Anies.
Gubernur memaparkan permasalahan yang selama ini terjadi adalah harga buku di ibu kota tergolong mahal dan sulit diakses kebanyakan warga, karena hanya tersedia di beberapa tempat. Diharapkan dengan adanya pasar buku ini akan mengatasi masalah akses buku yang selama ini ada.
“Tujuan dari menghadirkan pasar buku ini adalah untuk membuat harga buku lebih terjangkau di masyarakat. Sebab salah satu unsur yang paling mempengaruhi harga buku di Jakarta adalah biaya sewa toko dan biaya distributor,” kata Anies.
Dia memastikan bahwa harga buku di Jakbook akan lebih murah 30 persen. Terlebih lokasi Jakbook juga sangat mudah diakses seluruh warga Jakarta karena bertempat di pasar-pasar milik Pemprov DKI Jakarta sehingga akan membangun ekosistem perbukuan berkembang di Jakarta.
“Ini penting bahwa minat baca harus diiringi akses pada buku dan akses artinya keterjangkuan secara harga maupun lokasi. Dan di sini lokasi strategis dan harga lebih murah 30 persen sehingga akan berdampak pada minat baca warga Jakarta,” katanya.
Selain meresmikan Jakbook, Anies juga meresmikan serta melakukan peninjauan PAUD Bina Tunas Jaya III dan Jakmart yang juga terletak di dalam Pasar Kenari, Jakarta Pusat.
Baca juga: Buku "KPK Berdiri untuk Negeri" perkuat semangat antikorupsi
Baca juga: Gowes Literasi ajak anak-anak ngabuburit sambil baca selama Ramadan
Baca juga: Kota Malang bakal miliki buku 105 kuliner legendaris
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019