"Kita berharap perayaan hari buruh berjalan dengan baik dengan kegembiraan dan semuanya kondusif, harapan kita itu," kata Presiden Jokowi usai kunjungan ke PT KMK Global Sports di Cikupa, Kabupaten Tangerang, Selasa.
Kepala Negara menyebutkan terkait Hari Buruh yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan produktivitas melalui perubahan dan peningkatan keahlian (re skilling-up skilling).
"Kalau perusahaan produktif, tentu akan menggaji karyawan lebih tinggi, itu dapat dilakukan karena produktivitas meningkat, kalau yang dihasilkan naik, saya kira gajinya dinaikkan juga," katanya.
Sementara itu sejumlah persiapan dilakukan untuk memperingati May Day Rabu 1 Mei di Jakarta.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal mengatakan diperkirakan ada sekitar 50 ribu buruh bakal hadir di Senayan, Jakarta, untuk memperingati May Day 2019.
"Sampai tadi pagi, terkonfirmasi 50 ribu orang yang akan datang," kata Said Iqbal di Jakarta, Senin.
Berbeda dengan peringatan May Day tahun-tahun sebelumnya, peringatan May Day tahun ini tidak akan ada aksi long march. Kegiatan pun akan dipusatkan di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sementara puluhan ribu pekerja yang akan hadir ke Senayan berasal dari tiga provinsi yakni DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten.
"Dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, Purwakarta, Serang, Banten dan Cilegon," katanya.
Said pun menyerukan agar peringatan May Day di provinsi-provinsi lain dilaksanakan di depan kantor gubernur masing-masing.
"Sudah terkonfirmasi aksi akan dilakukan di Surabaya, Batam, Lampung, Medan, Aceh, Makassar dan beberapa daerah lain," katanya.
Peringatan May Day 1 Mei 2019 nanti mengangkat tema "Kesejahteraan Buruh dan Demokrasi Jujur Damai".
Baca juga: Presiden terima serikat pekerja bahas May Day
Baca juga: Buruh ingin temui Presiden Jokowi untuk sampaikan tuntutan
Pewarta: Agus Salim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019