Seperti dikutip Reuters, WADA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tim yang terdiri atas lima orang anggota mengambil 2.262 sampel dari laboratorium, yang telah dibagi menjadi sampel A dan B yang terkandung dalam 4.524 botol yang ada.
Semua sampel yang sudah lama diincar tersebut saat ini sedang dikirim ke laboratorium terakreditasi WADA di luar Rusia.
"Sampel ini akan digunakan untuk memperkuat kasus terhadap mereka yang mungkin telah berbuat curang dan mungkin membebaskan atlet yang tidak melakukan pelanggaran aturan anti-doping," kata Direktur Intelijen dan Investigasi WADA Gunter Younger, yang memimpin proses tersebut.
WADA juga mengatakan proses otentikasi data Moskow yang diambil pada Januari lalu, yang merupakan salah satu hal terakhir yang harus diselesaikan dalam pemulihan bersyarat Badan Anti-Doping Rusia (RUSADA), hampir selesai.
Menurut WADA, laporan kemajuan tentang proses itu akan dikirim pada awal Mei ke Komite Peninjau Kepatuhan yang independen dan perkembangan terakhir akan disampaikan pada pertemuan Komite Eksekutif dan Dewan Yayasan WADA pada 15-16 Mei mendatang di Montreal.
Pada September lalu, WADA di tengah protes banyak pihak, setuju untuk mengembalikan status akreditasi RUSADA secara bersyarat jika bersedia memberi akses kepada pengawas untuk memeriksa laboratorium milik RUSADA.
Keanggotaan RUSADA ditangguhkan pada 2015 setelah adanya laporan dari WADA bahwa mereka mempunyai bukti doping sistematis di cabang atletik yang didukung pemerintah Rusia.
Laporan lain tahun berikutnya mendokumentasikan lebih dari 1.000 kasus doping di puluhan cabang olahraga, terutama di Olimpiade Musim Dingin yang diselenggarakan Rusia di Sochi pada 2014.
Baca juga: Terbukti doping, medali emas atlet jalan cepat Rusia dicopot
Baca juga: Skorsing terhadap atlet atletik Rusia akan dicabut pada 2019
Baca juga: Federasi Atletik Rusia ajukan banding atas skorsing IAAF
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019