Kesuksesan ‘proving flight’ ini merupakan ‘milestone’ dari pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta
Maskapai Citilink Indonesia melakukan proving flight atau uji terbang pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK)-Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) jelang penerbangan komersial perdana rute Halim Perdanakusuma di Jakarta (HLP)-Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pada Senin (6/5).
Direktur Teknik PT Angkasa Pura I (Persero) Lukman F Laisa dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, menuturkan Citilink dengan pesawat Airbus A320-214 dan nomor penerbangan QG3361 mendarat di landas pacu 11 YIA pada pukul 12.03 WIB yang bertolak dari CGK kemudian pesawat lepas landas kembali ke CGK pada pukul 13.40 WIB.
Sebagai informasi, “proving flight” adalah proses uji operasional guna memastikan kesiapan maskapai untuk mengoperasikan sebuah rute baru, dalam hal ini kaitannya dengan pengoperasian bandara baru.
Uji terbang ini dipimpin oleh Capt. Agus Setiono yang didampingi Capt. Teguh Kristiono dan Capt. Muh. Ali Imron, serta perwakilan dari Direktorat Kelayakan Pengoperasian Pesawat Udara.
“Kesuksesan ‘proving flight’ ini merupakan ‘milestone’ dari pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta. Hal ini tentunya membuktikan kesiapan infrastruktur sisi udara Bandara Internasional Yogyakarta yang mendukung keselamatan dan keamanan pengoperasian penerbangan komersial,” katanya.
Setelah “proving flight” ini, Citilink akan mengoperasikan rute penerbangan komersial ke Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta (HLP) sebanyak tiga kali seminggu mulai Senin, 6 Mei 2019.
Menyusul Citilink, penerbangan komersial selanjutnya yang rencananya akan beroperasi adalah Batik Air dengan tujuan Samarinda, Palangkaraya, dan Cengkareng mulai 15 Mei 2019.
Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) memiliki fasilitas sisi udara ini sudah siap 100 persen dengan spesifikasi panjang landasan pacu 3.250 meter, lebar 45 meter, dan bahu landasan pacu 15 meter di setiap sisi.
Landasan pacu ini mampu didarati pesawat berbadan besar seperti Boeing 777-300 dan Airbus A380.
Adapun fasilitas Penyelamatan Kecelakaan Pesawat-Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di YIA masuk ke dalam Kategori 8.
Di sisi darat, terminal seluas 12.900 meter persegi sudah dapat digunakan, dari total 210.000 meter persegi pada saat operasi total pada akhir 2019.
Di terminal penumpang tersebut tersedia 12 konter “check-in” dengan dua mesin sinar x, “walk through metal detector” (WTMD), 400 kursi tunggu, enam konter imigrasi di kedatangan dan keberangkatan, serta dua “bag conveyor belt”.
Baca juga: Sebelum operasi, Bandara Internasional Yogyakarta disimulasi
Baca juga: Angkasa Pura I gandeng pengelola Borobudur dukung pariwisata
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019