Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP), Surfa Yondri meminta agar Komisi X DPR RI bisa memperjuangkan agar dosen di perguruan tinggi itu bisa mendapatkan tunjangan kinerja (tukin) seperti lembaga pendidikan lain yang setara.Ini bukan keluhan di Padang saja, tetapi politeknik di seluruh Indonesia. Saya hanya menyampaikan
"Dosen-dosen kami tidak menerima tunjangan itu padahal beban kerjanya sama berat dengan dosen di lembaga lain yang telah menerima tunjangan itu," katanya di Padang, Sumatera Barat, Kamis.
Ia mengatakan itu dalam pertemuan dengan Komisi X DPR yang melaksanakan kunjungan kerja ke Sumbar.
Menurutnya sebagai lembaga pendidikan vokasi, dosen yang bekerja di sana tidak hanya dituntut untuk mampu memberikan teori di kelas, tetapi lebih diarahkan kepada praktik.
Apalagi, katanya, rasio jumlah dosen dengan mahasiswa yang saat ini berjumlah 4.007 orang belum memadai sehingga beban kerja dosen lebih berat.
Selain tunjangan kinerja dosen, katanya, tunjangan pimpinan politeknik juga sangat rendah, sekitar Rp2 jutaan sebulan, padahal mendidik mahasiswa yang jumlahnya kadang lebih banyak dari lembaga pendidikan lain.
Hal itu berkaitan dengan grading (kelompok) pejabat politeknik yang dipimpin direktur sementara universitas dipimpin rektor.
"Ini bukan keluhan di Padang saja, tetapi politeknik di seluruh Indonesia. Saya hanya menyampaikan," katanya.
Persoalan lain, menurut dia, adalah alat praktik untuk mahasiswa yang sudah sangat tua dan dikhawatirkan bisa membuat kemampuan mahasiswa tertinggal dari kompetitor dari negara lain yang peralatannya lebih baik.
Alat praktik itu bahkan ada yang diproduksi tahun 1987, jauh lebih tua dari usia mahasiswa yang masuk ke PNP saat ini.
Ketua rombongan Komisi X, Hetifah Sjaifudian menyebut pihaknya mencatat semua aspirasi yang disampaikan oleh pimpinan Politeknik Negeri Padang (PNP) sebagai bahan untuk dibawa ke dalam rapat bersama Kemenristekdikti.
"Kami akan berupaya memperjuangkan semua aspirasi masyarakat," katanya.
Baca juga: Politeknik ditantang hasilkan lulusan yang diperebutkan perusahaan
Baca juga: Menristekdikti ingatkan 2019 fokus ke pendidikan vokasi
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019