• Beranda
  • Berita
  • Harga minyak jatuh, investor khawatir kelebihan pasokan global

Harga minyak jatuh, investor khawatir kelebihan pasokan global

3 Mei 2019 06:00 WIB
Harga minyak jatuh, investor khawatir kelebihan pasokan global
Illustrasi: Pemandangan lapangan minyak lepas pantai di Teluk Meksiko (Reuters)
Harga minyak dunia turun pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor masih khawatir tentang potensi kelebihan pasokan global, menyusul lonjakan persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) dan beberapa tanggapan anggota OPEC atas sanksi-sanksi ASterhadap minyak Iran.

Amerika Serikat telah mulai melakukan embargo ekspor minyak Iran pada Kamis (2/5/2019), karena Washington telah mengumumkan sebelumnya bahwa mereka memutuskan untuk tidak mengeluarkan kembali keringanan-keringanan sanksi.

Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan pada Kamis (2/5/2019) bahwa Iran tidak akan pernah tunduk pada tekanan anti-Iran Amerika Serikat, Press TV melaporkan.

"Kami akan menemukan cara (untuk menghadapi tekanan AS). Kami telah melakukan itu selama 40 tahun, dan akan melakukannya sekarang juga," kata Zarif di ibu kota Qatar, Doha.

Dalam aspek ini, Arab Saudi mengatakan akan meningkatkan produksi minyak jika diperlukan, untuk mengimbangi pengetatan pasokan dari Teheran.

Menambah kekhawatiran atas meningkatnya pasokan global adalah penumpukan tajam dalam stok minyak mentah Amerika Serikat pekan lalu.

Untuk pekan yang berakhir 26 April, persediaan minyak mentah komersial AS melonjak 9,9 juta barel dari minggu sebelumnya, kata Badan Informasi Energi AS (EIA) dalam laporan mingguan terbarunya.  Pada persediaan minyak mentah AS berada di rata-rata lima tahun untuk tahun ini yaitu 470,6 juta barel.

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni, turun 1,79 dolar AS menjadi menetap pada 61,81 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juni, turun 1,43 dolar AS menjadi ditutup pada 70,75 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.

Baca juga: Bursa saham Spanyol rontok, Indeks IBEX 35 ditutup jatuh 152,40 persen

Baca juga: Bursa saham Inggris jatuh, Indeks FTSE 100 ditutup turun 33,95 poin

Baca juga: Bursa saham Jerman ditutup melemah, namun saham Volkswagen melonjak


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019