Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni, jatuh 12,2 dolar AS atau 0,95 persen, menjadi menetap pada 1.272 dolar AS per ounce.
Emas berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu (1/5/2019), kemudian memperpanjang kerugiannya dalam perdagangan elektronik, karena Powell dalam konferensi pers menyusul keputusan Fed yang diperkirakan secara luas akan mempertahankan suku bunga, menggambarkan bahwa tekanan inflasi yang lemah sebagai "sementara."
Itu tampaknya mengecewakan pandangan beberapa orang di pasar bahwa The Fed mungkin melakukan upaya preemptive untuk mencegah inflasi yang lebih rendah atau resesi dengan memangkas suku bunga.
Seperti yang dikatakan Powell, pedagang suku bunga jangka pendek Amerika Serikat (AS) mulai memangkas taruhan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebelum akhir tahun.
Harga emas juga tertekan oleh penguatan dolar AS. Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,19 persen menjadi 97,84 pada pukul 17.30 GMT.
Emas biasanya bergerak berlawanan arah dengan dolar AS, yang berarti jika dolar AS menguat maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 11,2 sen AS atau 0,76 persen, menjadi menetap di 14,617 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 23,2 dolar AS atau 2,64 persen, menjadi ditutup pada 854,2 dolar AS per ounce. Demikian laporan yang dikutip dari Xinhua.
Baca juga: Harga minyak jatuh, investor khawatir kelebihan pasokan global
Baca juga: Bursa saham Spanyol rontok, Indeks IBEX 35 ditutup jatuh 152,40 persen
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019