"Tahun ini, Wuling Almaz ekspor ke ASEAN," kata Brand Manager Wuling Motor Indonesia, Dian Asmahani kepada pewarta di Sunter, Jakarta Utara, Jumat (3/5) malam.
Almaz merupakan produk keempat Wuling di Indonesia setelah model Confero, Cortez dan Formo. Almaz yang berkonfigurasi lima orang penumpang itu merupakan kendaraan sport pertama Wuling di Tanah Air.
Dian mengatakan, Wuling Indonesia masih melihat permintaan Almaz di pasar ekspor, sambil mengoptimalkan permintaan dalam negeri untuk produk pesaing Honda CR-V dan DFSK Glory 580 yang sama-sama bermesin turbo itu.
"Kami akan lihat bagaimana nanti di pasar ekspor. Karena kami tahu, prosesnya akan panjang. Saya juga tidak bilang kapan waktu tepatnya, yang pasti tahun ini," kata Dian.
Ketika ditanya bagaimana perbandingan komposisi produksi Almaz untuk pasar ekspor dan domestik, Dian menjawab, "Komposisi sudah dibahas, tapi akan dijelaskan pada waktunya nanti."
Almaz merupakan produk global yang menggunakan platform Baojun 530. Di beberapa negara, produk itu juga dipakai untuk model Chevrolet Captiva.
Wuling Indonesia pun mengizinkan apabila model Almaz yang diekspor Indonesia di-rebadge menjadi model lain di negara tujuan ekspor.
"Yang jelas, platform dari kami adalah Almaz. Jika nanti ada rebadge menjadi apa, tentu itu kebijakan masing-masing," kata dia.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Wuling Almaz terjual secara wholesales (pabrik ke diler) sebanyak hampir 1.000 unit selama periode Februari dan Maret 2019.
Dian memastikan jumlah itu terus bertambah karena banyaknya minat konsumen terhadap Almaz selama pameran IIMS 2019 yang berlangsung hingga Minggu (5/5) di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Model itu dijual Rp318,8 juta berstatus on the road Jakarta.
"Confero masih 58 persen dari produk kami, tapi antusiasme masyarakat terhadap Almaz tinggi," jelas dia.
Baca juga: Cara Wuling gaet konsumen lewat mobil bertabur fitur teknologi terkini
Baca juga: Wuling Almaz tawarkan fitur "anti-bosan" meski dikendarai sejauh 426km
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2019