Kuliner Indonesia makin populer di Portugal melalui Mercado Culinário Indonésio 2019 dan tidak kurang dari 46 jenis kuliner Indonesia disajikan untuk menarik perhatian masyarakat Portugal.
Kuliner khas Indonesia seperti nasi tumpeng mini, lumpia, rendang, batagor, sate ayam, lontong Bali, bakso, martabak, dadar gulung, kue lapis, otak-otak, bakwan, es buah kelapa muda, dan es teler disajikan di halaman KBRI Lisabon, Sabtu (4/5).
Pensosbud KBRI Lisabon, Andre Nurvily dalam keterangan yang diterima Antara London, Minggu, mengatakan Mercado Culinário Indonésio adalah terjemahan bahasa Portugis dari “Pasar Kuliner Indonesia”. Dengan partisipasi masyarakat Indonesia di Portugal, pasar tahunan ini menjadi sarana promosi budaya Indonesia di tanah Portugal.
Pasar menyajikan masakan rumahan masyarakat Indonesia di Portugal, serta menyediakan ruang interaksi dengan pengunjung sebagai sarana edukasi dalam pembuatan masakan Indonesia. Sejak pagi, sekitar lima ratus pengunjung rela antre membeli dan mencicipi langsung kuliner Indonesia. Tidak jarang pengunjung membeli jajanan pasar Indonesia untuk dibawa pulang agar dapat dinikmati bersama keluarga di rumah, termasuk beberapa Duta Besar negara sahabat.
Duta Besar Kroasia untuk Portugal, Ivica Maričić, mengatakan untuk ketiga kali dia mengunjungi Pasar Kuliner Indonesia.
Dia mengaku sangat senang setiap memiliki kesempatan untuk mencicipi masyarakat Indonesia. Bersama istrinya, Dubes Maričić menghabiskan akhir pekan di Mercado Culinário Indonésio 2019.
Selain itu, pengunjung pasar juga datang dari berbagai lapisan masyarakat Portugal, termasuk yang bergerak di jasa hotel dan restoran. Seorang koki Portugal berketurunan Bangladesh, Maruf Ahmad, tidak menyiakan kesempatan langka untuk mencicipi makanan Indonesia. “Bertahun-tahun menyajikan masakan Indonesia di hotel Portugal, baru kali ini saya mencicipi masakan Indonesia yang dimasak orang Indonesia asli,” ujarnya. Selama ini, Maruf belajar makanan Indonesia hanya melalui internet.
Kesempatan ini juga dimanfaatkan masyarakat Portugal yang ingin melepas kerinduan terhadap Indonesia. “Siomay bandung adalah alasan utama saya datang ke sini,” ujar Andre Tony, pengunjung berkewarganegaraan Belanda yang kini tinggal di Lisabon. Hidup 15 tahun di Jakarta dan Surabaya membuat Andre sangat akrab dengan masakan khas Indonesia
Selain kuliner, Pasar Kuliner Indonesia juga mementaskan tiga tarian tradisional Indonesia, yaitu tari Piring, tari Puspanjali, dan tari Bajidor Kahot. Untuk menghibur pengunjung, ditampilkan permainan Rampak Kendang oleh staf KBRI Lisabon yang membawakan beberapa musik Nusantara.
Baca juga: Warga minang promosi budaya dan kuliner di Belanda
Baca juga: Indonesia diharapkan memimpin promosi budaya ASEAN
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019