UMP diminta bersiap jadi pusat kajian pemindahan ibu kota RI
UMP diminta bersiap jadi pusat kajian pemindahan ibu kota RI
7 Mei 2019 23:28 WIB
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) pusat kajian Kalteng sebagai calon Ibu kota Negara Indonesia. (dok. ANTARA)
percepatan penyiapan SDM penting untuk persiapan pemindahan Ibu kota negara
Tim Percepatan Pembangunan Kalimantan Tengah meminta perguruan tinggi, di antaranya Universitas Muhammadiyah Palangkaraya (UMP) bersiap melakukan berbagai kajian dan riset terkait berbagai aspek menyambut Provinsi Kalteng sebagai salah satu pilihan lokasi pemindahan Ibu kota Indonesia.
“UMP telah menyatakan kesiapan sebagai pusat kajian pemindahan ibu kota dan pusat pemerintahan RI dengan pilihan tiga daerah di wilayah Kalteng yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau,” ucap anggota Tim Percepatan Pembangunan Kalteng Dr.Bulkani di sela-sela mendampingi Presiden RI Joko Widodo dan rombongan melakukan Shalat Isya dan Tarawih berjamaah di Masjid Darul Arqam kampus 1 UMP di Palangka Raya, Selasa malam.
Terkait sebagai pusat kajian itu, Rektor UMP Dr. Sonedi,M.Pd menetapkan program untuk menginisiasi dan memfasilitasi pendirian perguruan tinggi di setiap 14 kabupaten/kota se-Provinsi Kalimantan Tengah.
UMP sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di Kalteng merasa perlu untuk menginisiasi dan memfasilitasi pendirian perguruan tinggi di setiap kabupaten agar bisa menjadi mitra pemerintah kabupaten/kota dalam merumuskan kebijakan dan program strategis di daerah masing-masing.
Sonedi yang juga Sekretaris Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Kalimantan Tengah itu mengatakan, keberadaan perguruan tinggi di setiap daerah di Kalteng merupakan kebutuhan dalam penguatan kafasiltas kelembagaan pemerintah kabupaten/kota dalam hubungan dengan tugas dan fungsi pemenuhan hak-hak warga Negara.
“Keberadaan perguruan tinggi di setiap kabupaten/kota se-Kalteng untuk percepatan penyiapan SDM menghadapi pemindahan konsentrasi penduduk dan kegiatan berbagai sektor terkait dampak pemindahan Ibu kota negara,” ucapnya.
Keberadaan perguruan tinggi yang di dalamnya terdapat para peneliti baik dosen dan mahasiswa, dapat berkontribusi dalam mengidentifikasi dan mengkaji masalah pembangunan dan kemasyarakatan yang kompleks dan membutuhkan kebijakan yang tepat oleh kepala daerah.
Fungsi strategis dari pendirian perguruan tinggi di setiap kabupaten/kota se-Kalteng yaitu untuk menyiapkan sumber daya manusia berdaya saing dan pemerataan kesempatan warga untuk dapat mengenyam pendidikan tinggi.
“Tidak semua keluarga bisa mengirimkan anak-anak mereka untuk masuk perguruan tinggi di luar daerah, selain butuh biaya cukup besar. Tapi kalau ada kampus di kabupaten setempat maka bisa kuliah dan tetap tinggal di rumah bersama keluarga,” ucap Dr. Sonedi yang mengaku juga berasal dari keluarga yang tinggal di daerah pedalaman di Kalteng yang serba dalam keterbatasan.
Universitas Muhammadiyah Palangkaraya saat ini memiliki tujuh fakultas program strata satu (S1) dan satu Pasacasarjana program strata dua (S2) . Ke-7 Fakultas yang dimiliki UMP saat ini terakreditasi B, yaitu Fisipol dengan program studi S1 Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi dan program studi S2 Magister Administrasi Publik yang sedang berbenah dalam upaya memenuhi ketentuan standar BAN-PT agar dapat terakreditasi Unggul A yang merupakan kebanggaan sebuah kampus.
Fakultas lainnya FKIP, Fakultas Kesehatan, Fakultas Pertanian, Fakultas Teknik, Fakultas Agama Islam. Saat ini juga sedang dilakukan proses persiapan pengusulan Prodi baru yaitu S1 Ilmu Ekonomi dan Ilmu Hukum di bawah Fisipol, Prodi S1 Farmasi, Psikologi, dan Prodi Ilmu Kedokteran.