Presiden RI Joko Widodo berkeliling ke sejumlah lokasi di Provinsi Kalimantan Tengah untuk mencari feeling, terkait rencana pemindahan ibu kota negara.Yang jelas kalau feeling-nya sudah dapat, hitung-hitungan dan kalkulasi lainnya akan lebih mudah
"Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya atau perasaannya saja dulu," kata Jokowi didampingi Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan pihak terkait lainnya di Bukit Nyuling, Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas, Rabu.
Saat ini, lanjut Jokowi, semuanya masih dikaji oleh tim yang telah dibentuknya.
Karena itu, ujar dia, penilaian masih terus berlangsung dan tidak berakhir di wilayah ini.
Ia mengatakan, nantinya tim tersebut akan kembali datang ke Kalteng untuk meninjau dan mendata apa saja yang diperlukan dalam pengkajian tersebut.
Segala aspek akan menjadi penilaian oleh tim, mulai dari faktor sosial, politik, sosiologi masyarakat dan lainnya, ujar dia.
Untuk wilayah Gunung Mas, ia menyebut bebas dari banjir maupun gempa, hanya saja kesiapan infrastruktur harus dimulai dari nol.
Jokowi menyebut, setelah semuanya matang dan selesai dikaji, barulah tim menyampaikan semua itu kepadanya dan dari situlah keputusan baru bisa diambil.
"Yang jelas kalau feeling-nya sudah dapat, hitung-hitungan dan kalkulasi lainnya akan lebih mudah," kata dia.
Lebih lanjut ia menjelaskan, semua daerah yang ditinjaunya bersama tim penilai, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk itu semua pihak diminta bersabar dan menunggu tim bergerak untuk melakukan kajian secara menyeluruh.
Rencana pemindahan ibu kota ke lokasi yang baru itu, ujar Jokowi, merupakan sebuah visi besar dan jangka panjang dalam rangka mempersiapkan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai negara maju.
"Nemu, nemu, nemu," jawabnya sembari bercanda kepada awak media saat ditanyakan apakah Presiden sudah mendapat feeling tersebut di Kalteng.
Baca juga: Besok Presiden Jokowi tinjau Kalteng melalui udara dan darat
Baca juga: 1.574 personel tim gabungan amankan kedatangan Jokowi di Kalteng
Pewarta: Kasriadi/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019