Mahathir mengemukakan hal itu saat memperingati Satu Tahun Pemerintahan Pakatan Harapan di Pusat Konvensi Internasional Putrajaya (PICC), Kamis.
"Saya amat bersyukur karena dapat bersama hadirin sekalian untuk menyampaikan ucapan peringatan satu tahun pemerintahan Pakatan Harapan," katanya.
Kedua, ujar dia, negara Malaysia masih aman ketika umat Islam sedang menjalankan ibadah puasa dengan sempurna.
"Saya juga bersyukur karena peralihan pemerintahan tidak dicemari dengan kerusuhan atau terorisme walaupun upaya dilakukan untuk membelokkan keputusan Pemilu," katanya.
Mahathir mengatakan keempat yang berlainan pemikiran dan tujuan setuju untuk bergabung karena semua sadar bahwa jika dipisah Pemerintah BN tidak mungkin dijatuhkan.
"Jika mereka tidak dapat mengetepikan hasrat masing-masing dan berusaha bersama untuk menyelamatkan Malaysia dari pemerintah yang terkenal sebagai kleptokrasi, masa depan negara akan menjadi amat buruk dan rakyat akan terus menderita. Besar kemungkinan Malaysia akan menjadi apa yang dipanggil sebagai 'failed state' atau negara gagal," katanya.
Dia mengatakan keberhasilan menjatuhkan BN dan Najib dianggap mustahil oleh hampir semua orang termasuk pakar-pakar politik, akademisi, kolumnis-kolumnis media dan banyak lagi yang tidak memberi peluang langsung kepada Pakatan Harapan.
"Dengan mandat yang diterima, Pemerintah Pakatan Harapan memulai langkah-langkah untuk memulihkan kembali negara tercinta ini," katanya.
Langkah-langkah pertama yang diambil ialah menyelidiki skandal 1MDB dan berusaha untuk memperoleh kembali uang yang dicuri, menegakkan undang-undang dengan mendakwa mereka yang menyalahgunakan kekuasaan dan menekan rakyat.
"Mantan Perdana Menteri dan rekan-rekannya diajukan ke mahkamah. Institusi-institusi yang telah dirusak oleh pemerintahan sebelumnya termasuk Tabung Haji dan Felda dipulihkan kembali," katanya.
Baca juga: Mahathir: Malaysia tidak dapat menerima perkawinan sejenis
Baca juga: Mahathir larang WNA beli rumah di Forest City
Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019