• Beranda
  • Berita
  • Pekan musik tradisi akan dihidupkan lagi oleh DKJ

Pekan musik tradisi akan dihidupkan lagi oleh DKJ

10 Mei 2019 23:59 WIB
Pekan musik tradisi akan dihidupkan lagi oleh DKJ
Siswa SLBA YKAB Solo penyandang tunanetra dan penglihatan terbatas atau low vision mengikuti latihan keterampilan memainkan gamelan di sekolah setempat, Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/2/2019). Praktik mata pelajaran karawitan tersebut untuk membangun pendidikan karakter bagi para siswa penyandang disabilitas melalui kesenian musik tradisi. ANTARA FOTO/Maulana Surya/tom.

Tahun ini akan ada Pekan Musik Tradisi. Di situ akan dikumpulkan musisi-musisi musik tradisi untuk menampilkan kualitas dan ekspresi mereka

Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) akan menghidupkan kembali Pekan Musik Tradisi yang sempat mati suri, kata anggota Komite Musik DKJ Otto Shidarta di Jakarta, Jumat.

"Tahun ini akan ada Pekan Musik Tradisi. Di situ akan dikumpulkan musisi-musisi musik tradisi untuk menampilkan kualitas dan ekspresi mereka," kata Otto.

Ia menjelaskan Pekan Musik Tradisi rencananya akan digelar pada September 2019, tidak hanya mengundang musisi-musisi dari berbagai daerah di Jakarta, namun acara tersebut juga akan mengundang sejumlah musisi-musisi dari luar negeri.

Hal tersebut, kata dia, agar musisi Indonesia memiliki pergaulan yang lebih luas dan mempunyai wawasan mengenai musik tradisi di luar Indonesia.

Rencananya acara tersebut digelar berdekatan dengan Pekan Komponis.

"Hal itu dibuat agar pemusik kita lebih punya kesadaran untuk terus melestarikan musik sendiri," kata dia.

Pekan Komponis adalah salah satu program reguler yang ada sejak ini 1978.

Selain Pekan Musik Tradisi dan Pekan Komponis, program lain yang akan diselenggarakan oleh Komite Musik DKJ adalah pergelaran konser Jakarta City Philharmonic dan penerbitan buku Antalogi Musik.

Baca juga: DKJ buka pekan komponis dengan peluncuran antologi

Baca juga: Rahayu Supanggah perkaya diri dengan musik tradisi

Baca juga: Iga Mawarni ajak anak nonton ketoprak

Baca juga: Musik Tradisi Irak Berubah Setelah Pendudukan AS

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019