Tim asuhan Pep Guardiola itu memikirkan jauh di luar sukses mereka pada musim 2018-2019 dengan sudah membayangkan untuk menjuarai Liga Inggris ketiga kali berturut-turut musim depan. Pep sendiri mengakui timnya semakin bagus dari hari ke hari.
Saat ini memburu trofi juara, kata salah satu pemain muda mereka Leroy Sane, seperti "semacam kecanduan (sehingga) Anda terus ingin juara lagi dan lagi."
"Kapten Marvel" Kompany yang tendangan geledeknya sewaktu melawan Leicester City Senin pekan lalu mengantarkan kemenangan penting 1-0 dalam ambisi mereka menjadi juara, mengamini pandangan Sane dengan berkata, "Saya ngebet, ngebet, ngebet menjuarai Piala FA pekan depan (akhir minggu ini)."
"Kami bahkan tak tahu seberapa tinggi prioritasnya. Kami akan pesta malam ini dan kemudian setelah itu semuanya akan menyangkut hal itu (final Piala FA Sabtu pekan ini) dan kami akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk memenangkan pertandingan ini yang adalah penting bagi kami," kata Kompany seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Musim depan Liverpool harus sempurna
Guardiola akan menjadi manajer pertama yang mempersembahkan trebel liga domestik; juara liga, juara Piala FA dan juara Piala Liga, jika menang di Wembley akhir pekan ini. Tetapi dia juga sudah memikirkan jauh ke depan ke musim mendatang.
Gelar tersulit
"Ini gelar tersulit yang pernah saya menangkan sepanjang karir saya," kata pria Spanyol berusia 48 tahun itu setelah memuji Liverpool yang finis cuma satu poin di bawah City.
"Musim depan akan lebih sulit tetapi kami juga akan lebih kuat. Saya merasa musim depan kami akan mencoba berada di tempat di mana kami berada tahun ini," kata Guardiola.
Jika musim depan City juara liga kembali, maka City akan menjadi tim pertama sejak Manchester United mencapai prestasi itu antara 2007-2009 di bawah kepelatihan Alex Ferguson.
"Kami harus menyelamati Liverpool dan mengucapkan 'terima kasih' karena menekan kami kuat sekali," kata Guardiola seperti dikutip Reuters.
Baca juga: Momen-momen penting hingga City juara lagi
Kompany yang kini berusia 33 tahun dan bergabung sejak 2008 dari Hamburg, merasa kemenangan ini adalah yang terbesar selama karirnya di City.
"Ini adalah gelar paling sulit sejauh ini, yang paling menguras (energi). Terus menerus diingatkan bahwa Anda harus menang, Anda harus tampil bagus, dan kami berhasil mengalahkan salah satu tim terbaik sepanjang masa di Inggris dan saya bangga akan hal itu," kata dia setelah City mencetak kemenangan ke-14 berturut-turut di liga.
Pemain asal Belgia itu mengakui tak ingin mengetahui apa yang terjadi Anfield Minggu malam tadi, khususnya manakala Liverpool mengungguli Wolverhampton Wanderers 1-0 dan City ketinggalan satu gol dari Brighton.
"Saya sama sekali tidak berminat pada apa yang sedang dilakukan Liverpool. Jika orang memberi tahu saya mengenai apa yang sedang mereka lakukan, saya akan kehilangan konsentrasi, saya akan kehilangan pikiran," kata dia diiringi senyuman.
"Saya senang sekali ketika kami mencetak gol, tim langsung bangkit," sambung dia menunjuk gol penyama kedudukan yang diciptakan Sergio Aguero sekitar 90 detik dari gol Glenn Murray untuk Brighton dan tiga gol yang dilesakkan Aymeric Laporte, Riyad Mahrez dan Ilkay Gundogan.
Baca juga: Ringkasan laga terakhir Liga Premier
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2019