Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Aceh menyebutkan bahwa provinsi tersebut mendapat kuota tambahan sebanyak 258 orang dari total 10.000 haji reguler yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi di musim haji tahun 2019.Kita dapat tambahan 258 orang yang dibagi dua, yakni separuh bagi calon haji yang masuk daftar antrean di 'urut kacang', dan sebagian lagi bagi lansia (lanjut usia) beserta pendamping
"Kita dapat tambahan 258 orang yang dibagi dua, yakni separuh bagi calon haji yang masuk daftar antrean di 'urut kacang', dan sebagian lagi bagi lansia (lanjut usia) beserta pendamping," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Aceh, Samhudi di Banda Aceh, Kamis.
Ia merinci, khusus bagi jamaah lansia harus memiliki beberapa kriteria di antaranya telah berusia 75 tahun, dan sudah mendaftar untuk berangkat menunaikan ibadah haji sebelum tanggal 1 Juni 2017.
Jumlah jamaah lansia dan pendamping selama berada di Tanah Suci dibagi lagi menjadi dua dari kuota tambahan haji 129 orang, sehingga masing-masing 64 orang calon jamaah haji (CJH) Aceh.
"Sampai hari ini, kita baru jelas jumlah 258 orang. Nah, siapa yang berminat bisa segera mendaftar ke Kemenag 23 kabupaten/kota di Aceh. Artinya mereka menyatakan berminat tunaikan haji tahun ini," katanya.
Hingga kini pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) segera diterbitkan oleh pusat terkait kuota tambahan 258 orang tersebut, terutama dalam memilih usia lansia karena mereka telah mendaftar diri di daerah asal untuk berangkat haji tahun ini.
"Kita harapkan pekan ini, kita sudah menerima juknis itu. Insya Allah dengan waktu yang ada sekarang, masih cukup. Kalau misalnya kita berangkat di gelombang kedua pada 23 Juli, dan Lebaran 6 Juni, Insya Allah masih ada waktu," kata Samhudi.
Kepala kanwil Kemenag Aceh, Daud Pakeh sebelumnya mengatakan calon haji asal Aceh musim haji tahun ini telah dijadwalkan masuk jadwal keberangkatan gelombang kedua.
Ia menjelaskan, jamaah provinsi tersebut berangkat di gelombang kedua dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) di Aceh Besar menggunakan pesawat udara langsung menuju ke Bandara King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi.
"Kelompok terbang (kloter) pertama mulai masuk Asrama Haji Embarkasi Aceh pada 23 Juli, dan bertolak ke Tanah Suci pada 24 Juli malam," demikian Daud Pakeh.
Baca juga: Garuda kirim tas tambahan calhaj Aceh
Baca juga: BPIH JCH Aceh Tahun 2019 sebesar Rp30,88 Juta
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019