PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC mengusulkan konsep Trilogi Maritim atau jaringan pelabuhan yang terintegrasi (integrated port network) guna menurunkan biaya logistik nasional.Kami yakin dengan Trilogi Maritim biaya logistik turun menjadi 18,7 persen pada tahun 2022
Direktur Utama IPC Elvyn G Masassya di Jakarta, Kamis, mengatakan konsep ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk menurunkan biaya logistik sebesar 4,9 persen dalam tiga tahun ke depan.
Menurut Elvyn, ada beberapa tantangan untuk menurunkan biaya logistik nasional, yakni belum optimalnya jaringan pelayaran, belum adanya standarisasi pelabuhan, serta masih tingginya inefisiensi transportasi darat.
"Dengan Trilogi Maritim, hambatan-hambatan itu bisa ditekan," katanya.
Ia pun meyakini, konsep tersebut akan dapat menekan biaya logistik nasional yang pada tahun 2018 mencapai 23,6 persen dari total produk domestik bruto (PDB).
"Kami yakin dengan Trilogi Maritim biaya logistik turun menjadi 18,7 persen pada tahun 2022," ujarnya.
Konsep Trilogi Maritim mencakup tiga pilar, yaitu standarisasi pelabuhan, aliansi pelayaran dan industri yang terakses baik dengan pelabuhan.
Dalam hal standarisasi pelabuhan, perlu ada kualitas standar, baik fisik maupun teknologi yang digunakan.
"Sejak 2016 kami melakukan standarisasi pelabuhan dengan menitikberatkan pengembangan fisik serta digitalisasi, sehingga layanan dan operasional lebih cepat dan mudah," katanya.
Baca juga: IPC perpanjang kerja sama dengan Pelabuhan Guangzhou
Baca juga: IPC alokasikan 30 persen dari total capex untuk digitalisasi pada 2019
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019