Ahli gizi dari Health Victory Nutrition di Australia, Katherine Baqleh mengatakan kecenderungan mengonsumsi lebih banyak makanan berlemak setelah puasa seharian adalah alasan utama lain kenaikan berat badan selama Ramadhan.
"Orang-orang mungkin ingin mengompensasi apa yang mereka lewatkan pada hari itu, sehingga mereka mungkin akhirnya berfokus pada makanan tinggi lemak atau kalori tinggi," kata dia seperti dilansir ABC News.
Belum lagi jika Anda mengonsumsi makanan ini di malam hari, kurang beraktivitas fisik, menyebabkan lebih banyak kalori yang tubuh simpan.
"Kekhawatiran terbesar adalah ketika mereka mengonsumsi makanan ini di malam hari: orang-orang kurang aktif sehingga lebih banyak kalori yang dikonsumsi disimpan," tutur dia.
Baqleh mengatakan konsumsi kalori yang lebih tinggi menyebabkan gula darah dan kolesterol yang lebih tinggi. Akibat lainnya, penurunan kualitas tidur, yang mendorong penyimpanan lemak melalui pelepasan hormon kortisol.
Di sisi lain, ahli gizi klinis dari Prime Hospital di Dubai, Sakina Mustansir, seperti dilansir Gulfnews, menyarankan Anda menjaga keseimbangan nutrisi agar tetap berenergi, sehat dan menjaga berat badan tetap terkendali.
Sebaiknya, hindari makan karbohidrat olahan, karena mereka meningkatkan insulin yang menyebabkan kelaparan dan penambahan berat badan.
Selain itu, Anda disarankan mengonsumsi daging tanpa lemak, ikan atau ayam untuk menghindari kehilangan massa otot.
Baca juga: 5 manfaat lain susu untuk kesehatan tubuh
Baca juga: Sahur hanya minum air putih, berat badan Olla Ramlan turun 2 kg
Baca juga: Tips Tora Sudiro turunkan berat badan selama puasa
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019