Tema Harkitnas ‘Bangkit untuk Bersatu’, merupakan momentum yang sangat tepat. Indonesia baru saja usai melaksanakan pemilu serentak, di berbagai daerah tentu berbeda pandangan, pendapat dan pilihan, ini negara demokrasi. Namun yang terpenting adalah
Dalam rangka Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), Bupati Bandung Dadang Naser mengajak masyarakat untuk kembali bangkit dengan menjaga persatuan usai perhelatan Pemilu serentak.
“Tema Harkitnas ‘Bangkit untuk Bersatu’, merupakan momentum yang sangat tepat. Indonesia baru saja usai melaksanakan pemilu serentak, di berbagai daerah tentu berbeda pandangan, pendapat dan pilihan, ini negara demokrasi. Namun yang terpenting adalah persatuan dan kesatuan,” kata Dadang di Lapangan Upakarti, Kabupaten Bandung, Senin.
Dia menuturkan, Indonesia sudah dirintis sejak jaman Palapa-nya Gajah Mada dan pada jaman Budi Oetomo. Para pejuang tersebut telah mengorbankan harta, tenaga bahkan nyawa demi kemerdekaan bangsa.
“Di hadapan kita terbentang tantangan global. Jangan sampai pengorbanan para pendahulu kita menjadi sia-sia karena kita tidak bisa menjaga persatuan dan kesatuan. Demi keutuhan bangsa, maka Pancasila lah yang harus dikedepankan,” kata dia.
Sebagai ideologi dan dasar negara, kata dia, Pancasila harus dijadikan perilaku dan karakter bangsa Indonesia dalam berbangsa dan bernegara.
“Gotongroyong yang merupakan pengejawantahan dari sila ke-3 Pancasila, erat kaitannya dengan persatuan. Kita pasti memiliki perbedaan, seperti terkandung dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.
Selain itu, dia ia menyebutkan silaturahmi menurut ajaran agama Islam sangat penting. Terlebih lagi, Harkitnas pada tahun ini berbarengan dengan bulan suci Ramadan.
“Ini bulan Ramadan, bulan yang penuh rahmat dan berkah. Semoga kita mampu memetik hikmah bulan ramadan, di saat kita juga memperingati Harkitnas,” katanya.
Baca juga: 210 TPS di Kabupaten Bandung terendam banjir
Baca juga: Banjir sebabkan Jalan Dayeuhkolot-Baleendah Bandung terputus
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019