• Beranda
  • Berita
  • Ribuan hektare persawahan NTT belum ditanami, sebut Dinas Pertanian

Ribuan hektare persawahan NTT belum ditanami, sebut Dinas Pertanian

25 Mei 2019 09:08 WIB
Ribuan hektare persawahan NTT belum ditanami, sebut Dinas Pertanian
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Migdon Abolla. (FOTO ANTARA/Bernadus Tokan)

Biasanya, sampai dengan bulan Mei, areal persawahan yang sudah ditanami mencapai 10 ribu hektare, tetapi sampai bulan Mei ini baru sekitar 5.000 hektare yang ditanam atau 50 persen

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menyatakan ribuan hektare lahan persawahan, terutama pada sentra-sentra produksi pangan di daerah itu, saat ini dilaporkan belum ditanami oleh para petani pada musim tanam tahun 2019.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Migdon Abolla, yang dikonfirmasi di Kupang, Sabtu mengakui hingga Mei 2019 ini, masih ada ribuan hektare sawah yang belum ditanam.

"Biasanya, sampai dengan bulan Mei, areal persawahan yang sudah ditanami mencapai 10 ribu hektare, tetapi sampai bulan Mei ini baru sekitar 5.000 hektare yang ditanam atau 50 persen," katanya.

Menurut dia, kondisi ini terjadi di hampir semua wilayah yang menjadi pusat produksi pangan seperti wilayah barat Manggarai, Ngada, Nagekeo, Rote Ndao.

Selain Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS), Timor Tengah Utara, Malaka dan Kabupaten Belu.

Dia mengatakan, telah menerjunkan tim ke lapangan untuk memantau penyebab belum ditanamnya areal persawahan di provinsi berbasis kepulauan itu.

"Tim sudah diturunkan ke lapangan untuk mengecek langsung mengapa belum ditanam. Dari situ kita bisa tahu penyebabnya," katanya.

Namun dugaan sementara, para petani belum bisa menanam karena masalah ketersediaan air, demikian Migdon Abolla.


Baca juga: Hama wereng serang lahan persawahan di Flores

Baca juga: Pembukaan sawah baru di NTT hanya untuk 4 kabupaten

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019